Deva Mahenra Kejar Zona Nyaman Hingga ke Swiss

JAKARTA, KOMPAS.com -- Deva Mahenra rela terbang jauh ke Swiss demi bertemu zona nyamannya, Adinia Wirasti. Namun itu hanyalah sepenggal kisah dalam film Satu Hari Nanti arahan sutradara Salman Aristo.

Dalam layar lebar itu, Deva berperan sebagai seorang musisi bernama Bima yang menyusul kekasihnya Alya (Adinia Wirasti).

"Bima ini bisa sampai di Swiss karena nyusulin Alya, karena dia butuh tempat untuk pulang, merasa nyaman dan aman," ucap Deva menjelaskan karakternya di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2017).

Deva sebagai Bima, meski punya mimpi besar di dunia musik, kurang percaya diri dan selalu takut tak bisa berhasil menciptakan pasarnya sendiri.

"Cuma dia terbiasa berada di zona nyaman. Bima tuh orang yang selalu terbawa sama arus pada akhirnya," kata pria yang mulai dikenal lewat sitkom Tetangga Masa Gitu itu.

[Baca juga : Deva Mahenra Cari Peruntungan Bermusik di Swiss ]

Karena itulah, lanjut Deva, karakter yang ia perankan itu tak pernah bisa dianggap atau diperhitungkan dalam belantika musik.

"Dia selalu mencari aman. Dia takut karyanya tidak cukup baik menciptakan pasar di Indoensia. Istilahnya, 'Ah gue ke Swiss aja, kan ada Alya di sana'. Dia pengin cari aman dan Alya adalah zona nyaman dia," ujar Deva.

Film Satu Hari Nanti mengangkat kisah tentang kegelisahan anak-anak muda dalam membangun komitmen ini di Swiss, baik dalam cinta, keluarga, maupun pekerjaan.

Lika-liku pertemanan dan kisah cinta yang kelam tumbuh bersama dalam mencari makna akan jati diri mereka di negeri orang.

Film yang akan tayang mulai 7 Desember 2017 ini menghadirkan Adinia Wirasti (Alya), Ringgo Agus Rachman (Din), Ayushita (Chorina), Deva Mahenra (Bima). Serta aktor kawakan Donny Damara yang berperan sebagai ayah Alya.

[Baca juga : Kegiatan Shooting Tersehat bagi Deva Mahenra]