Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wulan Guritno dari Jadi Korban hingga Suarakan Gerakan Antikekerasan

Kompas.com - 16/11/2018, 19:41 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Wulan Gurito turut ambil bagian dalam gerakan antikekerasan berbasis gender dan seksual yang digaungkan oleh Enam Belas Film Festival atau 16FF.

Wulan bercerita bahwa dia pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Saat itu Wulan tidak berani bersuara karena perasaan malu.

Hal itu diceritakan Wulan saat ditemui usai jumpa pers 16FF di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

"Aku pernah ngalamin dulu tapi ini enggak usah diungkap-ungkap. Karena masalahnya udah selesai ya. Tapi kan terus akhirnya itu terungkap juga jadi enggak ada yang dirahasiakan lagi, ya kekerasan dalam rumah tangga kalau aku dulu kan," kata Wulan.

"Tapi ya enggak berani bersuara karena bingung. Kalau aku waktu itu bingungnya aku udah menikah dengan orang yang tidak disetujui orangtuaku, kasarnya gitu," sambungnya.

Baca juga: Wulan Guritno Selalu Mengamati Anaknya yang Kuliah di Luar Negeri

"Ya aku malu aja sama keluarga, orangtua kan udah dibilangin juga tapi ternyata tidak. Nah ketakutan itu pasti selalu terjadi pada korban entah malu, takut makin ada," tambah bintang film Jailangkung itu.

Meski sempat merasa terpuruk, akhirnya ibu tiga anak itu bisa kembali bangkit dan kembali menjalani kehidupannya.

"Emang aku malah agak down setelah berani keluar dari permasalahan cerai janda dengan anak satu tuh ada lagi kekerasan secara mental," ucap Wulan.

"Bangkitnya adalah tadinya malu banget takut banget, akhirnya aku merasa sayang sama diri aku, aku worth it loh," imbuhnya.

Wulan berharap gerakan-gerakan seperti ini bisa membuat para korban untuk berani bersuara tentang peristiwa yang dialaminya.

"Makanya aku senang banget diajak antikekerasan gender dan seksual ini. Berharap dengan adanya komunitas atau event kayak ini ada wadah untuk (korban) enggak takut bersuara," ujarnya.

"Kadang kita takut ketemu orang lain untuk memberi tahu apa yang terjadi pada kita karena hal-hal yang tadi aku sebut. Mudah-mudahan misalnya gue nih korban tahun ini belum berani, akhirnya mau ah ngomong. Jadi ada wadah untuk berbicara," imbuh Wulan.

Baca juga: Ayushita: Yang Dibutuhkan Korban Kekerasan adalah Dukungan Sekitar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com