Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Saat Tsunami Banten, Istri Ifan Seventeen Belum Ditemukan

Kompas.com - 23/12/2018, 08:36 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dylan Sahara, istri vokalis band Seventeen Riefian Fajarsyah atau Ifan, hingga saat ini belum ditemukan. Ia menjadi salah satu korban bencana tsunami yang menerjang Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.

"Mudah-mudahan istri saya cepet diketemuin," kata Ifan sambil menangis melalui video yang ia unggah di akun Instagram-nya, @ifanseventeen, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

Diketahui bahwa Dylan ikut mendampingi Ifan saat Seventeen manggung di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, Sekitar pukul 21.33 WIB, gelombang tinggi melanda lokasi tersebut.

Selain itu, dua personel Seventeen yang lain, yakni Herman (gitar) serta Andi (drum), belum ditemukan.

"Andi sama Herman, sama Ujang belum diketemuin, minta doanya. Sementara yang lain selain itu alhamdulillah selamat, walaupun luka-luka. Minta doanya biar istri saya Dylan, Andi, Ujang, sama Herman cepat diketemuin," kata Ifan lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Minta doanya agar istri saya @dylan_sahara , trus mas @hermanseventeen @andi_seventeen sama @uje17_rukmanarustam cepet ktmu dalam keadaan selamat sehat walafiat. Minta ikhlas nya buat orang2 tersayang mas @baniseventeen dan mas @oki_wijaya

A post shared by Riefian Fajarsyah (@ifanseventeen) on Dec 22, 2018 at 4:04pm PST


Namun, pemain bass Seventeen, M Awal Purbani atau Bani, dan road manager mereka yang bernama Oki Wijaya meninggal dunia dalam bencana itu.

"Kami kehilangan bassist kami, Bani, sama road manager kami Oki. Minta ikhlas doanya juga buat Bani sama Mas Oki. Terima kasih, assalamualaikum," ucap Ifan sambil mengusap air matanya.

Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Baca juga: Jadi Korban Tsunami Banten, Pemain Bass Band Seventeen Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau