KOMPAS.com - Kasus penyerangan yang terjadi di kelab malam Burning Sun bagai mimpi buruk untuk Seungri "BIGBANG". Sebab, insiden yang melibatkan bos kelab malam dengan seorang pengunjung itu menjadi kontroversi dan menyeret namanya.
"Karena kejadian ini, beberapa hari terakhir seperti mimpi buruk yang tak tertahankan dan saya bingung ke mana dan bagaimana saya harus mulai membicarakan hal ini," ucap Seungri dalam akun Instagram-nya, baru-baru ini.
Setelah terlebih dahulu meminta maaf, member termuda BIGBANG itu kemudian menjelaskan posisinya di kelab malam tersebut.
Ketika BIGBANG hiatus dan mulai proyek solo, Seungri menggunakan waktu di luar aktivitasnya sebagai idola K-pop untuk mencicipi profesi baru.
Seungri pun mencoba menjadi DJ di tempat di mana dia dapat dengan bebas memutar musik kapan saja.
"Tepat saat itu, saya mendapat peluang bagus untuk menjadi direktur in-house yang bertanggung jawab atas promosi di sebuah klub. Karena saya seorang selebritas, saya bertugas mempromosikan klub kepada publik," tulisnya.
"Mengoperasikan dan mengelola klub bukanlah peran saya. Namun, saya meminta maaf sedalam-dalamnya karena tidak mengambil tanggung jawab sejak awal kejadian, karena saya tidak mengambil sikap sejak awal," tambah Seungri.
Ia juga mendengar adanya dugaan penyalahgunaan narkotika di balik insiden penyerangan tersebut. Namun, Seungri mengaku belum mendapatkan informasi akurat tentang itu.
"Jadi saya akan aktif bekerja sama dalam investigasi kepolisian dan berharap hukuman tegas akan diberlakukan jika melalui penyelidikan terungkap sebuah kejahatan. Saya juga akan bertanggung jawab penuh jika ada sesuatu yang harus saya pertanggungjawabkan sebagai direktur eksekutif pada saat itu," tulis Seungri.
Pada 28 Januari, program News Desk di stasiun televisi MBC menayangkan pengakuan seorang pria bernama Kim yang mengaku diserang oleh CEO dan penjaga keamanan Burning Sun setelah mencoba membantu seorang wanita yang dilecehkan secara seksual di klab.
Setelah mengalami luka-luka termasuk tulang rusuk yang patah, Kim menyatakan bahwa ia kemudian ditangkap dan diserang oleh polisi.
Pada Selasa (29/1/2019) waktu setempat, Seoul Metropolitan Police Agency memberi pernyataan melalui sebuah rilis pers resmi.
"Pada waktu kami tiba, Mr Kim terlalu emosional dan menolak untuk mengungkapkan informasi pribadinya. Kami ketika itu sedang berusaha untuk membuktikan laporan bahwa ia telah menyerang para petugas keamanan dan menimbulkan kekacauan, tetapi Mr Kim terus menyebabkan keributan, karena itulah ia ditangkap lantaran menimbulkan gangguan bisnis, di antara alasan-alasan lainnya," kata pihak mereka.
Burning Sun Entertainment kemudian merilis pernyataan yang ditandatangani oleh CEO Lee Sung Hyun dan Lee Moon Ho menjelaskan tentang rekaman CCTV seorang wanita yang diseret melalui lorong klub.
Pada 31 Januari, bos agensi yang menaungi Seungri YG Entertainment, Yang Hyun Suk, merilis pernyataan bahwa insiden itu terjadi setelah Seungri meninggalkan klab.
Ia juga mengatakan, Seungri dalam proses pengunduran diri dari semua posisi eksekutif di bisnisnya sebagai persiapan untuk pendaftaran militer yang akan datang. Dia juga menyatakan bahwa laporan tentang narkoba itu tidak berdasar.
Baca juga: Soal Kasus Penyerangan di Klab Milik Seungri BIGBANG, Polisi Keluarkan Pernyataan Resmi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.