JAKARTA, KOMPAS.com - Putra asuh pembawa acara Ruben Onsu, Betrand Peto (13), memiliki alasan kocak hingga ia melarang Ruben mengunjungi rumahnya di sebuah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kalau (Ruben) datang ke NTT, ayah akan datang ke NTT rumah hancur...," kata Betrand di Taman Kajoe, Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019) malam.
Kata hancur itu Betrand gunakan sebagai kiasan suasana yang mungkin terjadi bila Ruben menginjakkan kaki di kampung halamannya.
Status ayah asuhnya sebagai selebritas, menurut Betrand, pasti akan mencuri perhatian warga di sana.
"Karena orang (sekampung) akan kumpul semua di rumah 'ada Papa di rumah'," ujar Betrand menjelaskan maksudnya.
Pada kesempatan yang sama, Ruben Onsu juga mengakui hal tersebut.
Menurut dia, ayah kandung Betrand Peto memiliki larangan yang sama terhadapnya.
"Sama bapaknya juga saya teleponan, komunikasi dengan baik, mereka happy banget. Mereka happy sekali, sampai saya bilang begini, 'Saya mau datang ke NTT'. Kata bapak (kandung Betrand) jangan dulu, ya," ujar Ruben.
Lantas, apakah Betrand ingin tinggal di Jakarta?
"Mereka bilang kalau pindah ke Jakarta, sekolah enggak hits lagi. Aku bilang (ke teman-teman), kalian bikin hits saja," kata Betrand Peto dengan gaya lugunya.
Baca juga: Betrand Peto Trending 1 di YouTube, Geser NOAH
Tinggal bersama kakek-nenek di Manggarai
Betrand Peto merupakan remaja berusia 13 tahun asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia tinggal di Desa Cancar, Manggarai, NTT.
Di sana, Betrand tinggal bersama kakek dan neneknya meski sebenarnya ia masih memiliki orangtua kandung.
Dalam acara Brownis yang dipandu Ruben, Betrand mengungkapkan alasan ia tidak tinggal bersama orangtuanya.
"Orangtua di mana?" tanya Ruben, seperti dikutip Kompas.com.