Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ananda Badudu: Bikin Lagu Doang Enggak Cukup untuk Saat seperti Ini...

Kompas.com - 23/09/2019, 21:00 WIB
Andika Aditia,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Ananda Badudu mengajak rekan-rekan musisi lain untuk menunjukkan sikap atas berbagai permasalahan bangsa saat ini.

Kata Nanda, beberapa masalah itu seperti revisi UU KPK dan RKUHP yang dinilai janggal dan tak berpihak pada kepentingan publik.

Nanda pun telah menggalang donasi melalui sebuah situs Kitabisa.com mendukung mahasiswa melakukan aksi protes di Gedung DPR RI pada 23-24 September 2019.

"Saya juga lewat (situs) Kitabisa ingin mengajak musisi lain untuk bersikap dan urun usaha lah gitu, bersikap dan beraksi," ucap Ananda kepada Kompas.com via telepon, Senin (23/9/2019).

Baca juga: Ananda Badudu Galang Donasi Dukung Aksi Mahasiswa di Gedung DPR

Pria yang pernah tergabung dalam duo Banda Neira itu juga tak hanya menggalang donasi, melainkan juga turut serta dalam aksi mahasiswa yang digelar hari ini dan besok.

"Karena bikin lagu doang enggak cukup saat seperti ini," lanjutnya.

Nanda memastikan akan bertanggung jawab atas pengelolaan dan penggunaan dana tersebut. Ia juga akan melaporkan pemakaian dana itu secara transparan melalui akun media sosialnya, twitter @anandabadudu dan Instagram @anandabadudu.

"Besok mulai dari pagi mahasiswa aksinya karena saya juga kan bertanggung jawab dengan menyalurkan donasi dan lain-lain," ucap Nanda.

Baca juga: Ananda Badudu: Yang Lebih Buruk, Sikap Presiden Jokowi sebagai Bagian dari Masalah

Melalui laman penggalangan donasi di Kitabisa.com, Nanda menuliskan setidaknya ada 5 tuntutan mahasiswa.

1. Batalkan UU KPK, RUU KUHP, Revisi UU Ketenagakerjaan, UU Sumber Daya Air, RUU Pertanahan, RUU Pertambangan Minerba, UU MD3 serta sahkan RUU PKS, RUU Masyarakat Adat dan RUU Perlindungan Data Pribadi.

2. Batalkan hasil seleksi calon pimpinan KPK

3. Tolak dwifungsi Polri

4. Selesaikan masalah Papua dengan pendekatan kemanusiaan

5. Hentikan Operasi Korporasi yang merampok dan merusak sumber-sumber agraria, menjadi predator bagi kehidupan rakyat. Termasuk mencemari Udara dan Air sebagai Karunia Tuhan Yang Maha Esa. Seperti Halnya Kebakaran Hutan yang saat ini terjadi di Sumatera dan Kalimantan serta Pidanakan semua pihak yang terlibat.

Nanda menambahkan, sangat mungkin aksi para mahasiswa di beberapa daerah berlanjut bila respons pemerintah dianggap mengecewakan.

"Kita kan belum tahu lagi ya, kayak gimana respons pemerintah, itu kita lihat dulu, kalau masih tetap berjalan (permasalahan), kita rasa aksi itu enggak akan cukup dua hari," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau