JAKARTA, KOMPAS.com — Pemain bas grup Efek Rumah Kaca (ERK), Adrian, hanya bisa duduk menikmati penampilan kedua rekannya—Cholil Mahmud (gitar dan vokal) bersama Akbar (drum)—yang menggelar konser penutup #crowdfunding Pandai Besi, di GoetheHaus, Jalan Dr Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2013) malam.
Malam itu, Adrian memang tak mengawal nyanyian Cholil dengan cabikan basnya karena kondisi kesehatan pria berambut keriting ini sedang tak memungkinkan. Namun, Adrian bisa membayangkan dirinya tetap beraksi di setiap sudut panggung.
"Seru ya, gue ngerasa gue ada di situ sebenarnya. Ekspektasinya bersenang-senang, sesenang mungkin," ujar Adrian ketika gitaris grup White Shoes and The Couples Company, Saleh atau Ale, yang bertindak sebagai MC, meminta komentarnya.
Menurut Adrian, ketika dirinya masih aktif bersama ERK, dia bersama Cholil dan Akbar sudah lama mencita-citakan bisa menggelar konser tunggal. "Kami pengin konser, tapi sudah lama enggak kesampaian. Gue pengin senang-senang di panggungnya," ungkap Adrian.
Kini keinginan Adrian telah terwujud sekalipun ia hanya menikmati penampilan Cholil, Akbar, bersama Andi Hans (gitar), Poppi (bas), M Asranur (piano), Agustinus Panji (terlompet), Irma, Abigail, dan Hapsari (vokal latar) yang tergabung grup Pandai Besi.
Aksi Pandai Besi memang cukup memuaskan para penyuka musik ERK. Mereka tak sekadar memainkan lagu-lagu lama dengan aransemen baru, tetapi juga melengkapinya dengan aksi teatrikal dan visualisasi latar yang kreatif ketika "Debu-Debu Berterbangan", "Jalang", "Hujan Jangan Marah", "Melankolia", "Desember", "Laki-Laki Pemalu", "Jangan Bakar Buku", "Di Udara", dan "Menjadi Indonesia" dibawakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.