"Dia prihatin, kenapa pekerja seni di masa tua tidak sedahsyat dulu, dilupakan orang. Dia nangis kalau cerita itu ke saya," kata pemain saksofon yang juga sahabat Kris, Didiek SSS, ketika berbincang di kediaman mendiang, Kompleks Bukit Permai, Jalan Bromo Blok K/8 dan K/9, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (13/8/2013).
Kondisi seperti itu memicu Kris untuk berusaha memperjuangkan nasib para artis musik senior yang kurang beruntung secara ekonomi melalui wadah yang bernama Perfomer's Right Society of Indonesia (Prisindo).
"Dia mau memperjuangkan artis lama seperti penyanyi dan pemusik, karena KCI (Karya Cipta Indonesia) selama ini kan buat pencipta lagunya. Nah, Prisindo, yang digagas Kris Biantoro ini untuk artis musiknya," jelas Didiek.
Namun, takdir berkehendak lain. "Kami semestinya ketemu di Mega Mendung (Jawa Barat) untuk bahas Prisindo untuk menyalurkan hak-hak pekerja seni. Prisindo ini sudah terbentuk, hanya tinggal menunggu waktu untuk disahkan undang-undang. Tapi, Kris Biantoro sudah keburu berpulang," ujar Didiek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.