Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidupkan Semangat Michael Jackson

Kompas.com - 01/09/2013, 19:52 WIB
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN Komunitas Michael Jackson Indonesia dalam sebuah pertemuan dan manggung bareng di Living World Serpong, Sabtu (17/8/2013).
JAKARTA, KOMPAS.com -- Michael Jackson fenomenal dan melegenda. Kepergiannya tidak hanya menggoreskan duka, tapi juga membangkitkan semangat para penggemarnya. Mereka berkarya dalam komunitas dengan terus mengenang sang idola.

Hari lahir Michael Jackson (1958-2009) dirayakan pada 29 Agustus lalu. Komunitas penggemar Michael Jackson memperingatinya dengan sejumlah konser di empat kota: Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Jakarta, dengan tajuk "A Tribute to Michael Jackson Starring Kenny Wizz". Inilah konser impian "This is It".

"Konser ini menjadi kado ultah dan nostalgia kepada MJ," ujar Deny Supriyadi (28), pengarah gaya sekaligus pengurus Michael Jackson Indonesia (MJI), komunitas pencinta Michael Jackson.

Di Indonesia, komunitas pencinta MJ makin hidup justru setelah sang "Raja Pop" itu tiada. MJI bahkan baru terbentuk tahun 2009. Anggotanya yang aktif sekitar 65 orang. Mereka dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga pekerja. Ada pula komunitas Michael Jackson Lovers Indonesia (MJLI) yang beranggotakan hampir 100 orang. Kedua komunitas ini sama-sama diikuti orang-orang yang mencintai Michael Jackson.

Deny bercerita, sejak remaja dirinya menyukai lagu-lagu MJ yang tema-temanya universal dengan pesan damai. Kepribadian MJ yang hangat dan mencintai orang-orang terpinggirkan sangat menginspirasi dirinya. Begitu pula kerja keras dan kedisiplinannya. "Dulu ibu sampai menjahitkan celana hitam MJ karena tahu saya mengidolakannya," kenang Deny.

Karena itu, dia merasa amat kehilangan atas kepergian MJ. Di tahun 2009, Deny menyaksikan sebuah acara penghormatan bagi MJ. Ketika lagu "Heal the World", Deny tak kuasa menahan tangis mengenang Jacko.

Di acara itu pula dia bertemu dengan sesama pencinta MJ. Deny pun bergabung dengan MJI. Sejak itu dia getol berlatih gerak tari ala MJ dengan gaya break dance. Deny juga mengadopsi penampilan mirip MJ. Rambut tergerai sebahu dan sedikit ikal. Bertopi hitam. Berkaus oblong putih dengan padanan bagian luar jaket kulit berwarna hitam.

Deny mengoleksi seluruh CD lagu serta sejumlah kostum ala MJ. Ada pula patung MJ dengan gaya Two Tune (jari tangan menarik bagian depan celana), yang berhasil dibelinya dari MJ shop online, setelah menyisihkan sebagian gaji selama beberapa bulan. Satu ketika Deny melihat seorang pria sedang berpantomim untuk mendapatkan uang. Merasa terketuk untuk membantu, Deny pun bergabung menari ala MJ. Seluruh uang diberikan kepada pria tersebut. "Keinginan membantu itu karena terinspirasi MJ," tuturnya.

Kemanusiaan
Lain lagi kisah Tubagus Sobarun Syamsir (19). Pria yang akrab dengan panggilan Sobar ini sudah mengenal MJ sejak berumur 4 tahun setelah diperkenalkan oleh pamannya. Sobar memasang poster besar MJ di kamarnya. Sejak itu pula Sobar rajin menirukan tari ala MJ dari video. Dari segi penampilan, kemiripan Sobar sudah sangat mendekati MJ dalam album Thriller (1982), dengan rambut kribo pendek, badan tinggi, dan sedikit kurus.

Sobar mendesain sendiri kostum ala MJ. "Aku punya setidaknya 10 desain pakaian, mulai dari kostum 'Billy Jean', 'Thriller', 'Bad', sampai 'History'," ujar pria yang juga menjadi penari freelance untuk aksi ala MJ, dalam sebuah acara komunitas MJI di Living World Serpong, Sabtu (17/8/2013) lalu. Di situ Sobar tampil di panggung dengan menari MJ teknik shuffle, B-boy, dan flash mob, sekaligus memamerkan beragam kostum MJ.

Penggemar MJ yang tergabung dalam MJI, lanjut Sobar, bisa memiliki kostum tersebut secara gratis untuk tujuan manggung. Komunitas mendukung kostum untuk anggota yang aktif dalam berbagai kegiatan komunitas, khususnya yang bersifat kemanusiaan. Itu merupakan semangat MJ yang ingin dilanjutkan komunitas tersebut.

"Kalau kami manggung, sebagian dana juga kami sisihkan untuk komunitas agar bisa semakin berkembang dan bisa berbuat sesuai untuk kemanusiaan," katanya.

Sebagian anggota MJI adalah siswa sekolah menengah atas yang menekuni seni tari break dance, robotic, sexy dance, ataupun modern dance. Dengan bergabung dalam MJI, mereka kerap diundang tampil di sejumlah acara hiburan nostalgia MJ di televisi dan lainnya. "Lumayan, bisa menambah uang jajan," kata Dwi Istiana, anggota MJI dari SMK Triguna Utama. Dwi menekuni modern dance di sekolah dan tampil dalam acara Pre-Concert Tribute to Michael Jackson di Jakarta bulan depan.

Banyaknya kelompok tari dalam komunitas MJI membuat pengurus membagi mereka dalam satu grup tari The Mobs. Grup tari ini memiliki keahlian sendiri-sendiri sesuai penampilan MJ di album-albumnya, seperti Moonwalker, Dangerous, Bad, dan History. "Kami nge-dance sesuai aliran masing-masing, tetapi malah bisa melengkapi kesempurnaan gaya MJ," ujar Kukuh (18), anggota MJI lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com