"Aku berhasil menyelesaikan half marathon (21 kilometer) pada Jakarta Marathon kemarin. Rasanya seneng banget," katanya.
Latihan lari Olga tersendat-sendat karena dia harus bepergian ke luar negeri. Padahal, untuk menyiapkan diri guna lari maraton sejauh itu, setidaknya harus latihan intens selama dua bulan.
"Baru tiga minggu terakhir aku lari tiap hari dengan jarak bervariasi 5-6 kilometer dan paling jauh 15 kilometer," ujar perempuan bertinggi badan 171 sentimeter dan berat 47 kilogram itu.
Ia tak sempat sarapan saat mengikuti Jakarta Marathon. Jadilah saat memasuki kilometer 12, Olga merasa lapar. Apalagi, buah-buahan yang tersedia di kilometer 15 sudah habis.
"Aku bisa lari lebih kencang karena lapar biar cepat finis, ha-ha-ha," ujarnya.
Perjuangan itu tak sia-sia, Olga bisa menuntaskan lari 21 kilometer dengan waktu kurang dari tiga jam. "Senang kita punya Jakarta Marathon. Ini bukan hanya ajang berolahraga, tetapi juga memperlihatkan masyarakat kita sadar olahraga dan hidup sehat," ujarnya.
Olga juga mengagumi kehebatan para pelari dari Kenya. "Mereka lari seperti kijang, yang perempuan kakinya jenjang-jenjang," katanya. (USH)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.