Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutradara "Garuda Superhero": Biarkan Saja Ledekan Itu

Kompas.com - 07/12/2013, 16:33 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerinduan terhadap film bertema kepahlawanan di Indonesia yang memiliki kualitas mendekati film-film Hollywood, sebentar bakal bakal terobati begitu Garuda Superhero dirilis pada pertengahan 2014 nanti.

Sutradara sekaligus penulis naskah film ini, X.Jo, mengaku optimistis dengan Garuda Superhero yang sarat teknologi animasi computer-generated imagery (CGI) ini.

"Meskipun film di dalam negeri sedang mengalami perkembangan yang positif, namun kenyataanya tidak mudah bagi kami untuk mengangkat gagasan film superhero ini untuk bisa diproduksi. Mengacu pada segi pembiayaan, sumber daya manusia, serta teknologinya," papar X.Jo dalam wawancara di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Pada 2004 lalu masalah itu mulai dipecahkan X.Jo dengan berbagai riset dan terobosan baru. "Saya coba pecahkan, dari riset, membuat karakter, kostum, kemudian teman yang kami cekoki CGI. Kami hanya menawarkan saja, dan mencekoki," ujar X.Jo.

Namun X.Jo sadar jika di luar tim produksinya masih saja ada nada-nada sumbang yang tak percaya jika Indonesia juga mampu menggarap film superhero berteknologi CGI yang berkelas.

"Intinya menarik sekali, ini perjuangannya susah. Baru memunculkan karakter itu sudah dibantai habis-habisan. Itulah karakter Indonesia," kata X.Jo.

"Itu Superman baru buka baju sudah lengkap kostumnya itu enggak ada yang protes. Itu kostum yang paling sulit Spiderman ternyata yang bikin neneknya itu enggak ada yang protes. Coba saya yang buat film atau Hanung belum apa-apa sudah diprotes," lanjutnya.

Sekalipun ledekan-ledekan itu menerpanya, X.Jo tak mau ambil pusing. Ia justru berharap setelah Garuda Superhero dirilis nanti akan ada film superhero lokal yang akan terus menjamur di luar produksinya.

"Biasanya di Indonesia kalau sudah ada yang buat bakal ada gerbong-gerbong yang menyusul. "Ah ngene tok aku juga bisa", nanti akan ada film serupa yang lebih bagus. Harapannya itu," harapnya.

Sementara Moestopo Production, selaku rumah produksi yang mendukung kinerja X.Jo, menilai ide memunculkan pahlawan baru bagi anak-anak Indonesia, sejalan dengan latar belakang pendiri kampus, Mayjen TNI (Purn) Prof Dr Moestopo, yang diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun 2010.

"Ikon lokal telah memudar. Kaum muda Indonesia tersapu dengan sosok-sosok superhero Hollywood atau bahkan pemain sepak bola," kata eksekutif produser Garuda Superhero, Bravi NS.

"Dengan latar belakang pendiri kampus kami yang baru diangkat sebagai pahlawan, tentunya, tema-tema kepahlawanan sejalan dengan prinsip dari pembuatan film ini. Konsep-konsep teknis yang sarat dengan teknologi tinggi, juga menjadi alasan lain bagi kami untuk mengiyakan film ini, dibanding dengan genre-genre lainnya," tambah produser muda yang sebelumnya memproduksi film drama True Love dan berbagai FTV ini.

Bertemu dengan X.Jo dan Dhoni dari Putaar Film, kata Bravy, merupakan langkah awal untuk mewujudkan penggarapan film superhero, yang telah diimpikannya sejak kecil.

"Harapan terbesar saya, semoga tokoh Garuda ini dapat mengisi kekosongan ikon kepahlawan dari dalam negeri yang hampir punah, karena generasi kita lebih mengidolakan tokoh pahlawan, yang justru mayoritas datang dari luar negeri. Dan film ini semoga juga dapat menjadi pemicu positif akan munculnya film-film modern lainnya," tutur Bravi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau