Andrea awalnya kurang sreg muncul di film itu. Namun, atas permintaan produser dan sutradara Benni Setiawan, akhirnya ada kompromi.
"Saya mau nongol, tetapi tanpa ngomong apa-apa dan tak boleh lebih dari lima detik. Ini pun saya masih deg-degan, ha-ha-ha," kata Andrea seusai pemutaran perdana filmnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Andrea menilai, sutradara berhasil mengadaptasi novelnya dengan baik. Filmnya masih kontekstual, terutama dalam menanamkan nilai-nilai moral tanpa menggurui. Ia berharap penonton, terutama anak-anak dan kaum muda, tetap bersemangat mewujudkan cita-cita.
Laskar Pelangi 2: Edensor lebih banyak menggambarkan bagaimana mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri tetap bersemangat dan tidak menyerah dalam mewujudkan mimpinya.
"Semoga (film) ini juga menyemangati mahasiswa yang selain belajar juga harus bekerja di berbagai bidang, mulai dari pelayan restoran sampai pengamen, demi mencari uang tambahan. Karya ini memang terinspirasi dari kisah nyata," ujarnya. (ACI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.