Menjelang petang akhir pekan lalu, dia berjumpa dengan puluhan anak yang mengungsi bersama orangtua mereka. Hawa tanah basah, lantai yang dingin, dan deras air Ciliwung yang keruh membuat bekas kelelahan di mata mereka. Lebih dari satu minggu mereka harus berpindah-pindah tempat mengungsi karena banjir mendera Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur.
Tak menunggu lama, bersama beberapa teman, Oppie mengajak mereka berkumpul di MT Al-Irfan dan bernyanyi. Boneka orangutan menemani dongengnya tentang sungai dan hutan.
Mereka turut bernyanyi dan membelalak saat kisah-kisah tentang alam mengalir. Mereka pun dengan sigap menjawab pertanyaan Oppie tentang prinsip pelestarian lingkungan. Dia kagum dengan kecerdasan mereka.
Bagi ibu dari Kai Bejo (6) ini, anak-anak adalah basis bagi upaya penyelamatan lingkungan. Merekalah yang mewarisi dan mengolah alam yang makin renta. Dari Kai, Oppie melihat pembiasaan dari kecil akan membentuk kebiasaan mereka menghargai alam.
"Ia suka mengingatkan dan menegur kami, orangtuanya, jika lupa mematikan lampu," kata Oppie, yang bulan Mei nanti, bertepatan dengan Hari Bumi, akan meluncurkan buku keduanya, Sungaiku.
Sore itu, Oppie pun berbagi pengalaman sekaligus mencoba mengisi ruang riang yang terabaikan ketika orangtua mereka sibuk oleh banjir. (JOS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.