Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Gitaris untuk Indonesia: Aksi 47 Gitaris untuk Korban Bencana

Kompas.com - 07/02/2014, 19:46 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dengan musibah melanda Indonesia kini, berbagai kegiatan peduli korban bencana dilakukan, termasuk oleh artis-artis musik dalam negeri. Salah satunya, 47 gitaris Tanah Air, tak terkecuali yang ternama, akan tampil dalam konser penggalanan dana bantuan kemanusiaan Dari Gitaris untuk Indonesia, di Bentara Budaya Jakarta, 12 Februari 2014 malam.

Ide konser penggalangan dana bagi mereka yang terkena musibah banjir di Jakarta dan Manado (Sulawesi Utara) serta letusan Gunung Sinabung (Sumatera Utara) itu bermula dari percakapan para gitaris yang bergabung dalam sebuah grup Whatsapp.

"Dulu kami bikin grup di BBM (BlackBerry Messenger), terus sekarang pindah ke Whatsapp. Di situ kami ngobrol-ngobrol, lalu keluarlah ide charity ini," jelas salah seorang pemrakarsa kegiatan itu, gitaris Aria Baron, dalam wawancara oleh Kompas.com melalui telepon, di Jakarta pada Jumat (7/2/2014).

"Kami coba mengetuk hati para gitaris untuk terlibat acara ini, mereka yang masih produktif. Kami bukannya mau show off, tapi mau berzakat dengan bakat. Ternyata, dari situ banyak yang nyahut," lanjutnya menjelaskan.

Ide tersebut lalu mereka sampaikan kepada pihak surat kabar Kompas dan mereka mendapat dukungan penyelenggaraannya.

"Nah, akhirnya Kompas ikut mendukung. Memang Kompas selama ini selalu terdepan untuk acara-acara seperti ini," kata Baron.

Sebanyak 47 gitaris akan tampil mewakili berbagai genre musik, dari pop, rock, hingga jazz. Mereka yang akan ambil bagian, antara lain, Ian Antono, Eet Sjahranie, Toto Tewel, Gugun, Jopie Item, Dewa Budjana, Tohpati, John Paul Ivan, Jikun "/rif", Piyu, dan Jubing Kristianto. 

Mereka dibagi menjadi grup-grup sesuai musik yang mereka mainkan.

"Yang paling cepat adalah membagi mereka sesuai kesamaan warna, karakter, yang punya bahasa sama. Kayak Budjana dengan Tohpati," papar Baron.

Konser tersebut akan menjadi tontonan gratis. "Ini gratis, nanti penonton boleh ikut menyumbang dan distribusi hasil penggalangan dana ini akan diatur oleh Kompas, mereka sudah punya sistemnya," terang Baron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau