"Komentar saya cuma satu, ha-ha-ha," ucap Indro dalam wawancara seusai pemutaran film Crush di XXI Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Ada alasan khusus di balik tawa Indro. Menurut dia, percuma jika para artis menjadi anggota DPR jika tak membawa perubahan berarti.
"Dari dulu sampai sekarang artis ada di DPR, apa kemajuan untuk dunia artis? Enggak ada," tekan Indro. "Apalagi untuk rakyat," sambungnya. "Katanya, mereka lihat kapabilitas-lah, apa-lah. Dari sejarah, ada artis di DPR bahkan MPR, tidak ada kemajuannya untuk seniman. HAKI (hak atas kekayaan intelektual) menjadi hebatkah? Tidak," lanjutnya.
Menurut dia pula, artis tak lebih dari magnet yang digunakan oleh partai politik untuk menghimpun suara.
"Dia (artis) hanya menjadi penarik untuk partai," ujar Indro.
Penilaian Indro juga berlaku terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, yang akan maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilu Presiden (Pilpres) periode 2014-2019.
"Sama seperti Jokowi di PDI-P. Makanya, saya enggak setuju Jokowi jadi presiden," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.