Penembakan itu terjadi pada pukul 01.36 waktu setempat di klab malam 10ak, West Hollywood, di mana Brown sedang mengadakan pesta peluncuran albumnya yang mendatang, kata seorang sumber kabar kepada ABC News. Ketiga orang yang terkena tembakan itu, yaitu Knight (49), seorang pria berusia 32 tahun, dan seorang perempuan berumur 19 tahun, masuk rumah sakit, kata polisi Los Angeles.
"Menakutkan," kata Thomas Clark, seorang saksi mata di klab malam tersebut, kepada ABC News.
"Saya berada di kiri meja Chris Brown," terang Clark. "Terjadi saling sahut, seseorang mengatakan sesuatu kepada seorang lainnya, dorong-dorongan, dan berimpitan. Setelah itu, tak lama... yang terjadi bukan adu tinju, ada senjata-senjata api dan Anda mendengar tembakan-tembakan dengan sangat jelas," sambung Clark.
Mereka yang ambil bagian dalam pesta itu pun berlarian keluar dari klab malam tersebut ketika tembakan-tembakan itu terdengar.
Sebelum kejadian tersebut, Brown menulis pada akun Instagram-nya bahwa ia berada di 10ak untuk sebuah pesta menjelang MTV VMA 2014. Ia tak terluka dalam kejadian itu. Dalam sebuah video Instagram yang dibikin oleh seseorang yang berada dalam klab malam tersebut, tampak Brown pergi dengan mengemudikan sebuah mobil.
Knight, yang mendirikan Death Row Records, juga telah terkena tembakan pada pesta menjelang MTV VMA 2005, yang dipandu oleh Kanye West. Sejumlah konspirasi telah mencoba mengaitkan Knight dengan para pembunuh rapper Tupac Shakur dan rapper yang terkenal sebagai Notorious B.I.G, Christopher Wallace. Ketika itu Death Row Records, di Los Angeles, sedang berseteru dengan Bad Boy Entertainment, di New York. Sejumlah kasus pembunuhan itu belum terselesaikan.
Juru bicara Brown mengatakan bahwa Brown tak terlibat, tetapi ia bersikap koperatif dengan polisi.
"Chris menjadi tuan rumah sebuah acara di Los Angeles kemarin malam untuk menyambut rilis album X-nya, ketika sebuah insiden terjadi. Insiden ini tidak melibatkan Chris, ia hanya menjadi tuan rumah acara itu," kata sang juru bicara.
"Ia sudah dan akan terus bersikap koperatif dengan para penyelidik," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.