Di film besutan Hanung Bramantyo itu, Ario Bayu memang memperlihatkan kemampuannya berakting. Pamornya muncul tidak hanya saat meniru pidato sang proklamator yang membakar semangat, tetapi juga saat menggoda Fatmawati dengan gaya flamboyannya dan duka yang mendalam saat berpisah dengan Inggit.
Akting prima Ario Bayu tidak muncul begitu saja. Sebulan penuh Bayu melakukan riset tentang Soekarno. Tidak hanya dari buku, rekaman gambar, dan suara, tetapi juga dari kesaksian orang-orang terdekat sang proklamator.
Ario mengaku, berperan sebagai tokoh kesohor memang penuh tantangan. Ia bukan hanya memperlihatkan Soekarno sebagai sang orator yang selama ini dikenal rakyat, melainkan juga harus bisa menggambarkan Soekarno sehari-hari sebagai bapak, sebagai suami, dan manusia biasa.
Soal pro dan kontra tentang perannya sebagai sosok Soekarno, Ario memilih jalan terus.
"Saya diberi tugas untuk berakting, ya, saya harus total dan bekerja profesional. Tidak perlu tengok kanan tengok kiri," kata pemeran Inspektur Amran di serial HBO Serangoon Road itu. (NIT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.