"Masa Indonesia enggak punya film pahlawan super. Jangan sampai industri film kita menurun. Semoga Gundala bisa diterima dengan tangan terbuka dan menjadi lokomotif superhero di Indonesia," ujar Erick.
Hanung Bramantyo ditunjuk sebagai sutradara film tersebut. Baginya, itu merupakan mimpi yang menjadi nyata. Hanung mengaku sudah lama ingin mengangkat kisah Gundala ke layar lebar, tetapi ia kerepotan mencari pemegang hak cipta komik tersebut.
"Saya cari Pak Hasmi, karena mau mempopulerkan Gundala, tapi hak ciptanya sudah dibeli orang. Saya samperin orang itu, ternyata hak ciptanya sudah dibeli PH, patah arang saya," cerita Hanung.
Oleh karena itu, ketika ditawari oleh Erick untuk menyutradarai film Gundala, Hanung sempat tak percaya bahwa mimpinya akan terwujud. Setelah mereka bertemu, Hanung bertekad akan membuat film Gundala menurut versinya, meski ia belum pernah menyutradarai film bertema pahlawan super.
"Memang saya terbiasa membuat film drama, superhero pertama kali. Tolong saya sediakan animation director. Sampai saat ini belum ditemukan. Mau enggak mau ambil dari Amerika. Kostumnya kami pesan dari Amerika," terang Hanung.
"Tapi ini tetap film Indonesia. Kami mau membuat superhero dari Indonesia, berbahasa Indonesia, dan untuk anak-anak Indonesia," tegas suami artis peran, produser film, dan pengusaha busana muslim Zaskia Adya Mecca ini.
Pemeran Gundala pun, kata Hanung, masih dicari. Film itu akan dirilis pada 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.