Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taylor Swift Hengkang, CEO Spotify Bela Diri

Kompas.com - 12/11/2014, 22:24 WIB
Tabita Diela

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com -- Artis musik AS Taylor Swift (24) memutuskan untuk menarik lagu-lagunya dari layanan streaming musik internasional, Spotify. CEO Spotify, Daniel Ek, segera menanggapi mundurnya Swift dari layanan yang ia tawarkan melalui blog-nya.

Dalam posting tersebut, Ek berkeras bahwa langkah yang diambil Swift tidak tepat. Menurut Ek, seharusnya Swift "berperang" melawan pembajakan, bukan melawan layanan streaming musik.

Ek bahkan menuturkan, sebenarnya Swift bisa menghasilkan lebih dari 6 juta dollar AS jika tetap bekerja sama dengan Spotify.

"Dengan ukuran kami saat ini, pembayaran bagi artis top seperti Taylor Swift (sebelum ia menarik katalognya), bisa mencapai 6 juta dollar AS dan terus bertumbuh. Kami harapkan, jumlah tersebut berganda tahun ini," tutur Ek dalam blog resmi Spotify, news.spotify.com, Senin (11/11/2014) waktu setempat.

CNN Money memberitakan, reaksi cepat CEO Spotify cukup beralasan. Pasalnya, jumlah pendengar musik Swift yang menggunakan jasa Spotify mencapai 16 juta orang selama 30 hari belakangan.

Berbeda dari layanan streaming musik lainnya, seperti Soundcloud dan YouTube, Spotify menawarkan fitur unduh bagi para pengguna yang rela membayar sejumlah uang. Penjualan lagu secara "ritel" itu dipercaya mampu membuat anjlok penjualan album musik. Karena itu, Ek juga berusaha menampik pandangan tersebut dalam blog-nya.

Satu minggu sebelum CEO Spotify menanggapi langkah Swift, Swift telah menyatakan bahwa ia yakin dengan album musik yang diproduksinya. Ia tahu persis bahwa perilaku para penikmat musik saat ini sudah berubah, namun ia tetap yakin bahwa masih ada penikmat musik yang rela membeli albumnya, baik fisik maupun mengunduhnya secara resmi. Karena itu, Swift menilai tidak membutuhkan layanan streaming berbayar.

Per Juni 2014, Swift pun diberitakan memiliki penghasilan sebesar 64 juta dollar AS.

"Saya benar-benar percaya pada album tersebut," tutur Swift, yang dikutip oleh CNN Money.

"Saya mengerti bahwa industri berubah dan banyak orang menggunakan layanan streaming. Namun, ada banyak orang yang tidak. Itulah yang direfleksikan oleh rilis ini," sambungnya.

Layanan yang ditawarkan Spotify sejauh ini belum bisa diakses di Indonesia. Sementara itu, para pendengar musik di beberapa negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, dan Filipina, sudah bisa menggunakan layanan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau