"Sebenarnya, ada beberapa (proyek bermusik) yang sudah saya bikin, tapi belum saya keluarkan. Saya bikin vinyl album pertama saya, Di Batas Angan Angan, yang ada lagu 'Zamrud Khatulistiwa'," kata Keenan, yang menjadi bintang tamu bersama band Van Java dalam live streaming acara bincang-bincang musik K-Akustik edisi Kamis, 4 Desember 2014.
"Sudah jadi sebenarnya vinylnya, tinggal menunggu cover-nya selesai," imbuhnya.
Album Di Batas Angan Angan, yang diproduksi oleh Duba Records, dirilis pada 1978 dalam bentuk kaset berisi 14 lagu, yaitu "Di Batas Angan-angan", "Mungkin", "Buku Harian", "Hujan", "Suaranya", "Nuansa Bening", "Jakarta", "Menjala Citra", "Nyanyianmu", "Adikku", "Kau dan Aku", "Zamrud Khatulistiwa", "Negeriku Cintaku", "Cakrawala Cintaku", "Cakrawala Senja", dan "Cakrawala Senja". Menurut Keenan, untuk piringan hitamnya, ia memasukkan hanya sembilan dari 14 lagu tersebut.
"Di vinyl hanya ada sembilan lagu, karena enggak muat kalau semua. (Namun), di situ (dalam kemasan piringan hitam) saya kasih masuk CD lagi, yang saya bilang itu retouch istilahnya. Semua di-remaster lagi," jelas Keenan.
Lagu "Di Batas Angan Angan", karya Keenan bersama Rudi Pekerti, merupakan lagu yang masuk final Festival Lagu Populer Indonesia 1977. Ketika itu, untuk menggarap album tersebut, Keenan melibatkan sejumlah nama tenar, yakni Guruh Soekarnoputra, Debby Nasution, Eros Djarot, Fariz RM, dan Iman RN.
Album Di Batas Angan Angan merupakan masterpiece Keenan sampai saat ini. Album tersebut menjadi salah satu dari 150 album terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone terbitan Indonesia pada 2007.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.