"Sekarang lagi belajar jadi barista, jadi sering banget ngopi. Karena saya racik kopi, jadi saya cicipi dulu dan setiap pagi sebelum memulai kegiatan biasanya diawali dengan ngopi. Kemarin saya magang di Bali, di Kopi Kultur, belajar gimana saring kopi, racik kopi, merasakan aromanya," cerita Chico dalam wawancara di Exodus, Kuningan City, Jl Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan, Rabu (7/1/2015).
Tak jarang Chico mendapat kritik atas racikan kopinya.
"Masukannya saya terima saja. Kadang ada yang bilang terlalu banyak susu, atau dari bijinya kurang dry, banyak faktor yang menentukan secangkir kopi," ujar Chico.
Bagi Chico, meracik kopi memiliki tantangan tersendiri.
"Kopi yang gampang, kopi tubruk. Bikinnya sederhana, enggak butuh penampilan, tapi rasanya sangat bisa dinikmati. Kopi kan kita bisa nikmati dari aroma kopinya itu sendiri. Dari situ jadi tahu kalau semua ada timbangannya (takarannya), ada waktunya, ada cara raciknya," jelas Chico.
Chico berencana membuka Kedai Filosofi Kopi setelah ia merampungkan shooting film Filosofi Kopi, yang kisahnya berdasarkan isi novel dengan judul sama, karya penulis Dewi "Dee" Lestari.
"Mungkin setelah shooting Filosofi Kopi akan bikin Kedai Filosofi Kopi di daerah Jakarta Selatan, tapi nanti ya setelah shooting," kata Chico.
"Kebetulan set yang kami pakai itu real. Itu yang dipakai shooting nanti benar-benar kami pakai untuk kedai. Nanti baristanya kalau weekend saya," katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.