Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Bali Nine", Jay Subiyakto Menentang Australia

Kompas.com - 06/03/2015, 20:25 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Jay Subiyakto (54) mengungkapkan bahwa ia tidak setuju dengan maksud pemerintah Australia untuk menukar para warga Australia yang menjadi terpidana mati terkait kasus narkoba Bali Nine dengan sejumlah warga Indonesia yang menjadi tahanan di Australia.

"Saya tidak setuju dengan rencana itu. Jangan sampai hal itu terjadi," ujar arsitek sekaligus sutradara iklan dan klip video, serta penata artistik pertunjukan musik ini ketika diwawancarai oleh Kompas.com melalui telepon pada Jumat (6/3/2015).

Jay juga mengatakan bahwa Indonesia harus menjaga agar hukuman itu tetap dilaksanakan demi tegaknya hukum di negara ini.

"Kejahatan Bali Nine adalah kejahatan yang berat, karena berkaitan dengan narkoba yang sangat bahaya, dan itu dilakukan di Indonesia. Sebelumnya, juga ada kan warga negara Australia yang berbuat kejahatan di negara kita. Maka, mereka juga harus dihukum dengan hukuman yang berlaku di Indonesia," tekannya.

Pria kelahiran Ankara, Turki, ini juga membandingkan hal tersebut dengan Singapura yang tetap memelihara penegakan hukum walau pun si pelanggar hukum itu berasal dari negara-negara lain.

"Di Singapura pernah terjadi kasus yang melibatkan warga negara AS, dan mereka tetap menjatuhkan hukuman sesuai hukum yang berlaku di Singapura," paparnya.

"Kalau barter sampai terjadi, takutnya hal itu akan dicontoh oleh negara lain juga, sehingga kita tidak bisa menegakkan hukum yang berlaku," tekannya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau