Acara yang akan disemarakkan oleh sejumlah penyanyi tamu dari genre musik lain, seperti pop, jazz, dan rock, serta oleh 10 kelompok keroncong, termasuk dari Polri ini, menurut Sundari-yang juga akrab disapa Unti-bisa menjadi ajang untuk melihat perkembangan musik keroncong, dan bagaimana ia bisa berinteraksi dengan jenis musik lain.
"Acara ini nyaris batal karena ditinggalkan EO (event organizer) sehingga yang mengurus hanya Intan (putri Sundari) dan Dinda (keponakan). Jadi, persiapan hanya tiga minggu," kata Sundari, yang juga pemrakarsa berdirinya Yayasan Keroncong Indonesia (Yakin), akhir pekan lalu.
Tentang bagaimana keroncong harus dipopulerkan ke tengah-tengah masyarakat, Sundari dalam acara konferensi pers pekan lalu mengatakan, "Semula saya berusaha memegang ketat tradisi, tetapi sekarang saya bersikap terbuka, silakan jika memang keroncong bisa ditampilkan dengan gaya lain."
Tentu maksud Sundari dalam gaya kekinian, termasuk pula kostum. Di masa lalu, seperti tampak pada sampul album-album keroncongnya, Sundari selalu mengenakan kebaya dan rambut bersanggul rapi. Dalam penampilan di depan wartawan, Sundari cukup tampil dengan kebaya lengan pendek dan kain nyaris setinggi lutut tanpa mengurangi aura tradisinya. (IVV/NIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.