Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tohpati Tumpahkan Fantasinya dalam Bentara Pentas Musik

Kompas.com - 10/04/2015, 18:15 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Gitaris kenamaan Indonesia, Tohpati Ario Utomo atau Bontot (43), membuat perhatian para penonton tak lepas dari permainan gitarnya sekaligus terbuai oleh fantasi yang ditawarkannya dalam pertunjukan Bentara Pentas Musik, di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta Pusat, Kamis (9/4/2015) malam.

Tampil kira-kira 90 menit, Tohpati, ditemani tiga gitar akustik dan satu gitar elektriknya, membawakan 13 lagu. Daftar lagu itu mencakup lagu-lagu baru dari album solo barunya, Guitar Fantasy, yang dirilis tahun ini.

Tohpati membuka pertunjukan dengan memainkan lagu "My Dream" dari albumnya yang dirilis pada 2008, It's Time. Lagu lama itu juga dimasukkannya ke dalam album Guitar Fantasy.

Dengan permainannya untuk lagu tersebut, sang gitaris membawa para penonton ke dalam suasana meditatif, sebelum akhirnya memercepat tempo dengan musik latin layaknya lagu pertempuran dalam film Zorro.

Selesai lagu pertama, tanpa berucap sepatah kata pun, Tohpati mulai memetik senar gitar akustiknya lagi untuk menyajikan lagu "Layang-layang" dari album Guitar Fantasy.

"Terima kasih sudah hadir di sini. Saya bisa main tenang di sini. Handphone sudah dimatikan kan? Saya takut keganggu suara handphone soalnya," canda Tohpati kepada para penonton, baik yang duduk di kursi maupun duduk lesehan tanpa ada jarak dengannya.

Masih dengan gitar akustiknya, ia lalu menyuguhkan lagu "Guitar Fantasy". Setelahnya, ia memainkan lagu "Saturday" dengan gitar elektriknya.

Sebelum membawakan lagu kelima, "Sendiri", ia mengungkapkan rasa harunya.

"Saya terharu dengan lagu ini karena banyak yang cover. Padahal, dulu ya bikin lagu ini ya bikin aja, enggak nyangka bakal banyak yang cover. Saya lihat di YouTube, banyak yang cover dan semuanya bagus-bagus," tutur Tohpati sembari tersenyum.

Tohpati juga menyuguhkan lagu ciptaan komponis asal Italia, Ennio Morricone, yang berjudul "Cinema Paradiso".

"Lagunya pendek ya, tapi bagus. Kalau enggak bagus, ya enggak saya mainin di sini," tuturnya mengantar lagu "Cinema Paradiso".

Selanjutnya, ia menggulirkan "It's Beautiful" dan "Semusim" dengan gitar akustiknya, serta "Peace" dan "Sky Blues" dari album barunya dengan gitar elektriknya. Kelar "Sky Blues", ia ditemani oleh gitar akustiknya yang belum disentuhnya sejak awal pertunjukan tersebut.

Gitar akustik itu ternyata gitar peninggalan almarhum Chrisye. Dengan gitar tersebut, ia membawakan "Kisah Cintaku", yang dipopulerkan oleh Chrisye. Para penonton pun bersama menyanyikan lagu itu.

Ketika ia meluncurkan "Panah Asmara", para penonton juga bernyanyi bareng.

"Itu tadi lagu terakhir ya, terima kasih," ujarnya seusai "Panah Asmara".

Namun, para penonton tidak ingin pertunjukan tersebut selesai sampai di situ. Salah seorang penonton berteriak, "We want more!", diikuti suara sejumlah penonton lain yang setuju meminta Tohpati membawakan lagu-lagu tambahan. Tohpati akhirnya menyerah dan membawakan satu lagu lagi.

Kamis malam, dalam Bentara Pentas Musik, Tohpati bagai dewa gitar yang membuat para penonton seperti terbawa fantasinya, sebagaimana judul album barunya, Guitar Fantasy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com