Sang vokalis, Syaharani, mengatakan, memang ada pesan tertentu yang ingin mereka sampaikan melalui video-video trip itu, yaitu ajakan untuk pergi piknik.
"Keinginanku itu menggalakkan piknik itu," cerita penyanyi jazz ini kepada Kompas.com di Senayan Golf Driving Range, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2015).
"Selain lagunya bisa dinikmati, ada juga pesan teselubung dari video itu. Berbagai macam kami sampaikan, supaya orang ada ide berpiknik. Kenapa? Karena saya suka kalau orang pergi piknik. Piknik itu menghindarkan orang dari sikap konsumtif (berbelanja melulu)," sambungnya.
Karena itulah, ketiga video trip tersebut menampilkan tempat-tempat di luar Jakarta yang beralam indah dan belum ramai pengunjung. Salah satunya, Pulau Santen, Banyuwangi, Jawa Timur. Syaharani berkisah, di sana ia melihat dua pohon yang mirip satu sama lain layaknya orang kembar.
Syaharani bercerita lagi, ketika kecil ia dan keluarganya di Batu, Malang, Jawa Timur, senang pergi piknik. Mereka membawa bekal makanan dan minuman dari rumah lalu menikmatinya di atas tikar yang digelar.
"Dulu waktu kecil suka piknik sama keluarga. Aku dari keluarga pas-pasan. Kami bawa makanan dari rumah, naik mobil kemana lah. Duduk deket sungai, kami buka bekalnya, makan sambil ngobrol. Makanya, outdoor itu berkesan banget buat aku," tutur Syaharani.
Untuk menentukan lokasi-lokasi shooting video-video trip itu, diakui oleh Syaharani, ESQI:EF dan manajemen mereka serta pihak-pihak lain yang terkait penggarap video-video trip tersebut mendapat masukan dari para teman dan travel blogger. Dari tempat-tempat itu ada yang pernah dikunjungi oleh Syaharani.
Mengenai seberapa besar pengaruh ketiga video trip mereka terhadap penjualan album Selalu Ada Cinta, Syaharani mengatakan ada peningkatan. Namun, ia tidak merinci sampai ke data tempat dan angka penjualan.
"Tapi lumayan lah untuk indie, pulang modal," ujarnya.