Terpantau oleh Kompas.com, pagar-pagar besi pembatas dipasang di setiap jalan masuk menuju kediaman orangtua Olga. Tiap pagar dijaga oleh polisi dan anggota panitia tahlilan. Para warga yang tak memiliki kupon--yang dibagikan untuk mendapatkan paket sembako sekaligus mengikuti tahlilan--tak diperkenankan masuk.
"Alhamdulillah berjalan dengan lancar, enggak terjadi desak-desakkan kayak kemarin, sekarang sudah kondusif, sudah rapi," ucap Billy Syahputra, adik almarhum Olga, dalam wawancara.
Asal tahu saja, pada Senin lalu (4/5/2015), sejak pagi, puluhan warga sekitar dan luar lingkungan kediaman orangtua Olga datang untuk mengambil kupon yang bisa ditukar dengan paket sembako pada Rabu ini dan bisa ditunjukkan sebagai tanda masuk untuk mengikuti tahlilan 40 hari Olga meninggal dunia. Mereka datang sesuai janji Billy. Namun, kemudian, pihak keluarga Olga mengumumkan bahwa pembagian kupon tersebut ditunda ke Rabu ini (6/5/2015).
Billy, yang biasa menyebut dirinya Bang Billy, mengatakan, Rabu ini 1.000 kupon paket sembako sekaligus tanda ikut tahlilan telah dibagikan. Lima ratus kupon untuk para warga sekitar rumah orangtua Olga, 500 kupon lagi untuk para warga di luar lingkungan kediaman orangtua Olga. Namun, lanjutnya, yang datang ternyata kira-kira 2.000 orang. Ia pun meminta pengertian dari mereka.
"Sebenernya Bang Billy maunya orang yang datang ke sini ikhlas, semata-mata mendoakan Olga, jangan semata-mata karena ada sesuatu. Kalau ternyata yang datang 2.000, kita kan enggak tahu. Tujuan kita semata-mata hanya untuk almarhum, enggak ada niat riya, enggak ada sama sekali," katanya.
Terpantau pula oleh Kompas.com, para warga yang sudah mendapat kupon diarahkan untuk berbaris rapi di depan tempat pembagian sembako. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok agar teratur. Sementara itu, para warga yang tak memiliki kupon terlihat berdiri di luar pagar-pagar pembatas.