Emon, sahabat Boy, merupakan karakter yang kemayu atau kebanci-bancian dalam film-film Catatan Si Boy pada era 1980-an dan 1990-an. Wikipedia mencatat, karakter tersebut termasuk yang paling fenomenal dan ikonik yang diperankan oleh pria kelahiran 12 Juli 1956 itu. Akting sebagai Emon mengantar Didi menjadi Aktor Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 1998.
Dalam Catatan Si Boy yang disutradarai oleh Nasri Cheppy, Didi berakting bersama bintang film Onky Alexander dan Meriam Bellina. Film ini sempat diberi judul lain, yaitu Kugadaikan Cintaku, ciptaan Gombloh, yang menjadi lagu tema film ini, disebabkan karakter Boy belum terlalu populer di daerah luar Jakarta pada saat itu.
Film ini menghasilkan empat sekuel, yaitu Catatan Si Boy II (1988), Catatan Si Boy III (1989), Catatan si Boy IV (1990), dan Catatan Si Boy V (1991).
Tak hanya Catatan Si Boy dan empat sekuelnya saja yang sukses dibintangi Didi, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 12 Juli 1956, itu juga sukses berperan sebagai Kabayan dalam sekuel Si Kabayan Saba Kota (1989), Si Kabayan dan Anak Jin (1991), Si Kabayan Saba Metropolitan (1992), dan Si Kabayan Cari Jodoh (1994).
Untuk sekuel Si Kabayan, Didi tercatat menjadi aktor yang paling sering membintangi tokoh dari Pasundan tersebut selain mendiang aktor kenamaan Kang Ibing. Selama memerankan Kabayan, Didi pernah dipasangkan dengan tiga pemeran Nyi Iteung yang berbeda, yakni Paramitha Rusady (Si Kabayan Saba Kota), Nike Ardilla (Si Kabayan Saba Metropolitan; Si Kabayan dan Anak Jin), dan Desi Ratnasari (Si Kabayan Cari Jodoh).
Khusus untuk Si Kabayan dan Anak Jin, akting Didi cukup meninggalkan kesan ketika Kabayan mengucap mantra "goal geol gutak giteuk" untuk memanggil anak jin yang diperankan Sena A Utoyo.
Rangkaian kesuksesan Didi dapat dilihat dari sederet penghargaan seni peran yang diraihnya. Tercatat Didi pernah menyabet Aktor Pembantu Terbaik, Piala Citra FFI 1988 (Cinta Anak Jaman), Aktor Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 1988 (Catatan Si Boy), Aktor Terpuji FFB 1989 (Gema Kampus 66), Aktor Terpuji FFB 1994 (Si Kabayan Cari Jodoh), dan Lifetime Achievement MTV Indonesia Movie Award 2004.
Selain meraih penghargaan, Didi pernah mencatatkan namanya dalam empat nomine dari empat ajang yang berbeda, antara lain Nominasi Piala Citra 1990, Aktor Utama (Joe Turun ke Desa), Nominasi Piala Citra 1991, Aktor Utama (Boneka dari Indiana), Nominasi Piala Citra 2004, Aktor Pembantu (Pasir Berbisik), Nominasi Indonesian Movie Award 2010, Aktor Utama (Jermal), Nominasi Piala Vidia 2011, Aktor Pembantu (Bakpao Pingping), dan Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2013.
Ketika dunia sinetron merebak seiring dengan tumbuh maraknya stasiun televisi di Tanah Air, Didi pun terjun ke sana. Film dan iklan tak ketinggalan dirambahnya pula. Bahkan, ia kemudian mendirikan sebuah production house. Di samping itu, ia aktif pula dalam sejumlah pementasan teater, seminar tentang seni peran, dan tentu saja mengajar di IKJ.
Kini, catatan prestasi Didi tinggal kenangan setelah sang aktor meninggal dunia dalam usia 58 tahun pada Jumat (15/5/2015) pagi tadi di rumahnya karena sakit.
Rencananya, jenazah Didi akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir Blok AA 1, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB, Jumat ini.
Jenazah dishalatkan terlebih dulu setelah shalat Jumat, di Masjid Baitul Karim, tak jauh dari rumah duka, Jalan Bambu Apus No 76, Sasak Tinggi, Ciputat, Tangerang Selatan.
Catatan si Boy I (1987)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.