"Udah enggak terlalu ngoyo (dalam industri hiburan). Udah enggak lah ya. Saya jalanin bisnis ini aja. Karena, jadi kayak kepaksa aja (jika menjadikan industri hiburan prioritasnya), saya enggak mau kepaksa. Enggak kayak dulu. Lebih ke bisnis aja sekarang," ucapnya dalam wawancara setelah acara buka puasa artis-artis rumah MD Entertainment bersama para anak yatim piatu di kawasan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (5/7/2015) malam.
Indra, yang sempat menjajal jadi penyanyi dangdut, sekarang berpikir bahwa berjualan pakaian muslim lebih menjanjikan dari segi materi, ketimbang menekuni dunia akting yang tak tentu.
"Kalau mau cari duit, lebih banyak ya fokus di sini (bisnis), karena kalau shooting kan tergantung tawaran shooting, juga tergantung lokasi, tergantung musim, banyak faktornya," tutur lelaki yang pernah populer sebagai pemain sinetron ini.
Bahkan, Indra menyebut, ia bagai menjual kacang goreng ketika membuka toko busana muslim di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat.
"Satu set baju termahal Rp 200 ribu sampai Rp 450 ribu. Murah banget. Makanya, saya kayak jualan kacang goreng. Sekali brek (taruh), langsung abis," ujarnya.
Sampai sekarang, kata Indra, ia belum ingin melebarkan sayapnya ke bisnis lain.
"Belum sih. Itu aja lah, konveksi. Makanan belum sih. Kalau makanan ada basinya, kalau baju dipakai semua orang. Kalau makanan kan banyak yang dipertimbangkan, kalau ini kan saya ngerti semuanya," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.