Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ari "PADI": Tuhan Sayang Saya

Kompas.com - 03/09/2015, 20:17 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Gitaris band PADI, Ari Tri Sosianto (40) atau Ari "PADI" merasa telah diberi kesempatan kedua untuk hidup lebih baik lagi setelah dirinya ditahan dan menjalani rehabilitasi akibat terjerat narkoba.

“Dua bulan setelah selesai menjalani rehabilitasi ini yang saya rasakan itu grateful. Jujur, ketika ditangkap dan dibawa ke polres itu saya malah merasa plong dan lega. Kenapa? Jujur, saya kenal narkoba itu sejak kuliah dan waktu itu pola pikirnya beda. Nah ketika ditangkap itu, saya sudah merasa tersesat sekali karena permasalahan yang terjadi di kehidupan saya dan itu merusak pola pikir saya begitu dalam juga hingga pelariannya ya ke narkoba tetapi akhirnya saya bisa mendapat jalan untuk pulih,” tutur Ari ketika berbincang per telepon dengan Kompas.com di Jakarta, Rabu (2/9/2015) sore.

Ari bersyukur mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk lepas dari ketergantungan narkoba. "Saya merasa beruntung karena semua pihak membantu saya. Waktu itu begitu saya ditangkap dan dibawa ke Polres Jaksel, saya ngobrol dengan Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Hando Wibowo. Dia mendapati dan paham berbagai permasalahan yang terjadi dalam hidup saya. Beliau bilang, 'Udah Mas Ari percaya sama saya, saya paham permasalahan Mas Ari'. Setelah itu saya semua pihak membantu saya hingg akhirnya saya masuk ke tampat rehabilitasi," tuturnya.

"Saya merasa Tuhan sayang sama saya," imbuh Ari.

Bagi Ari, enam bulan masa rehabilitasi sangat berguna meski sulit untuk menjalaninya. "Saya merasa bahwa pengalaman ini sangat berharga sebagai bagian dari perjalanan hidup saya. Semua itu berguna bagi saya. Saya banyak dibantu dan dikembalikan pola pikir dan cara pandang saya bukan hanya soal bagaimana saya lepas dari narkoba tetapi juga soal bagaimana cara saya memandang kehidupan. Sangat berat prosesnya, tapi sungguh efektif dan mengena," ujar Ari.

"Proses itu membantu saya mengenali diri saya sendiri lebih dalam lagi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau