2. Bed of RosesBed of Roses dirilis pada 1992 dalam album
Keep The Faith. Lagu tersebut dikemas dengan petikan gitar kecil dan permainan piano lembut.
Lagu itu merupakan ungkapan pribadi yang ditulis Jon Bon Jovi sebagai tumpahan berbagai masalah hidup yang dialaminya saat itu. Dikombinasikan dengan kekuatan vokal Jon membuatnya terasa seperti sebuah lagu balada dengan komposisi harmoni yang pas.
Popularitas lagu ini pun masih terasa hingga sekarang. Sejak dirilis, lagu ini sempat menduduki peringkat ke-10 di Billboard Hot 100, peringkat ke-13 di UK Top 40, dan peringkat ke-10 di German Top 100. Bahkan, hingga kini, Bed Of Roses juga termasuk dalam lagu-lagu yang masih sering menjadi permintaan di radio.
"Menurut saya, nuansa musik yang mengalir di lagu Bed of Roses akan membuatnya menjadi salah satu lagu yang masuk ke dalam list saat Bon Jovi konser di Jakarta. Lagu ini juga sering di-request oleh para clipper saat saya siaran di CliponYu," kata Julian Syahputra, salah satu host CliponYu, yang menyediakan layanan live streaming di Indonesia.
3. Always
Romantis. Seperti itulah gambaran lagu ini. Lagu ini ditulis Jon Bon Jovi dalam perjalanan turnya dan menggambarkan satu kerinduan luar biasa untuk bisa bertemu orang yang dicintainya.
Pada awalnya, lagu ini ditulis untuk mengisi soundtrack film Romeo is Bleeding pada 1993. Namun, band itu memutuskan menariknya darisoundtrack tersebut dan merekamnya ulang. Dirilis pada 1994 lewat album Cross Road, "Always" berhasil menyita perhatian dengan berada di puncak Billboard Hot 100 selama enam bulan.
Album ini berhasil terjual sebanyak 3 juta kopi di seluruh dunia dan menjadi penjualan Bon Jovi yang tertinggi. Di tahun yang sama, Bon Jovi juga berhasil memenangkan penghargaan untuk Best Rock Band di World Music Awards.
4. It's My LifeMemasuki bulan Juni 2000, Bon Jovi kembali berkarya dengan mengeluarkan album “Crush” sebagai album studio ketujuh.
Single pertama "It's My Life" tercatat menoreh kembali kesuksesan band legendaris ini. Meski usianya tak lagi muda, tidak dimungkiri, keunggulan Jon dalam berekspresi dan penghayatan menunjukkan bahwa performa mereka masih tetap energik.
Lewat musik yang mengentak dalam lagu ini, Bon Jovi pun menunjukkan usianya yang matang dalam meramu melodi. Lagu ini berhasil menarik
fans muda pada tahun 2000 yang belum mengenal mereka.
Tak hanya itu. Lagu ini pun sukses membawa band tersebut menerima dua nominasi Grammy Awards untuk Best Rock Album Crush danBest Rock Performance Duo/Group.
5. Thank You for Loving MeSalah satu lagu ini terbilang wajib diketahui oleh para penggemar Bon Jovi. Tema cinta pun tak lepas dari lagu ini. Pemilihan kota Roma sebagai
setting dalam video clip lagu tersebut seolah menjadi pesan bernuansa romantis yang ingin disampaikan band ini.
Simak penggalan liriknya, "Thank you for loving me, for being my eyes when I couldn’t see, for parting my lips when I couldn’t breathe." Bon Jovi terlihat mengantarkan syair yang indah dan tulus. Diiringi intro yang lembut, aransemen musiknya terbilang catchy untuk aliran musik slow-rock.
Fakta menarik juga didapat dalam sebuah wawancara dalam program televisi musik Inggris,
Top of the Pops 2. Jon mengungkapkan, judul lagu ini terinspirasi oleh karakter aktor Brad Pitt dalam film
Meet Joe Black.
Tak hanya itu. Lagu yang ditulis oleh Jon Bon Jovi dan Richie Sambora ini juga sempat dinyanyikan ulang oleh penyanyi rock asal Kanada, Bryan Adams, pada 2003.