"Rasanya campur aduk banget karena akhirnya karya-karyaku yang sebenarnya sudah jadi sejak bulan Juli lalu dirilis dalam sebuah album," kata Isyana.
Isyana beralasan, kesibukannya menyelesaikan studi di Singapura dan London membuat peluncuran album itu baru terealisasi sekarang.
"Isu domisili sih sebenarnya. Saya kan waktu itu masih nyelesaiin sekolah di Singapura dan ke London juga. Akhirnya kami keep dulu materinya dan rilis single dulu," ujarnya.
Menurut Isyana, tidak ada genre khusus untuk menggambarkan warna musik dalam album yang sebagian besar materinya ia kerjakan di The Kennel Music Swedia, di bawah pengawasan supervisi Hayden Bell, A&R Sony Music Asia Pasific.
"Ada 10 lagu di album ini. Sembilan lagu saya compose sendiri dan ada satu lagu yang saya kerjakan bareng Alam Urbach. Tidak ada genre yang spesifik."
"Seperti kata Henry Matisse, seniman adalah seorang penjelajah, dia harus mulai dengan mencari jati dirinya, melihat dirinya bertindak dan berkarya, namun tidak menahan itu untuk dirinya sendiri, dan di atas semua itu, ia tidak menjadi mudah puas," tuturnya.
"Aku lebih suka menyebutnya exploration of pop," imbuh Isyana.
Sementara itu, Managing Director Sony Music Indonesia Alex Sancaya menambahkan bahwa album Explore! dari Isyana menjadi sebuah titik baru dalam mengenalkan lagu-lagu Isyana.
"Tidak mudah bagi dia untuk memilih 10 lagu dari 15 lagu yang ia kerjakan di Swedia. Oleh karena itu, album ini bisa jadi starting poin lagi buat ngenalin karya-karya Isyana selain dua single yang sudah dirilis sebelumnya," ujar Alex.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.