"Shooting mulai hari ini (7/1/2016), rencana shooting selama 25 hari. Lokasi 90 persen di Bali, selebihnya di Jakarta. Rencana rilis awal April tahun ini," kata sang sutradara, Djito Banyu, dalam konferensi pers di Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016).
Soal alur ceritanya, film tersebut tak akan menyajikan cerita bocah yang tewas dibunuh itu secara keseluruhan dari sisi hukum.
Film itu akan berfokus pada perasaan dan pikiran ibu kandung Engeline, Hamidah, yang tak pernah bertemu dengan anaknya tersebut selama delapan tahun dan kemudian harus mendengar kisah pembunuhannya dari penjelasan hakim di pengadilan.
Berkait dengan perspektif film itu, beberapa nama tokoh nyata disamarkan dalam film itu. Nama Engeline diubah menjadi Angeline.
"Ini perspektif yang mau kami sampaikan, tentang hubungan ibu dan anak yang terpisah. Jadi, tidak ada kaitannya dengan proses hukumnya," terang penulis skenario film itu, Lelelaila.
"Kebetulan, saya anak (menimba ilmu) kriminologi. Jadi, saya tahu mana ranah yang boleh dan tidak boleh saya sentuh. Kami hormati proses hukum yang belum selesai," sambungnya.
Sementara itu, sang produser film, Niken Septikasari, mengatakan bahwa dalam mengangkat kisah Engeline, pihaknya telah mendapat izin resmi dari ibu kandung Engeline.
"Saya dan Ibu Hamidah sudah sering ngobrol bareng, sudah deket dari awal. Surat izin resmi sudah dipersiapkan sama kuasa hukum kami, secara hitam di atas putih. Saya ikhlaskan untung atau rugi. Niatnya baik, film ini dipersembahkan untuk Engeline," ujar Niken.
Film produksi PT Citra Visual Sinema itu akan menghadirkan artis-artis peran Kinaryosih (sebagai Midah, ibu kandung Engeline), Teukur Rifnu Wikana (Santo, ayah kandung Engeline), Naomi Ivo (Angeline), dan Roweina Umboh (Tery, ibu angkat Engeline).
Selain mereka, ada pula Paramitha Rusady, Dewi Hughes, Ratna Riantiarno, Emma Warokka, dan Hans de Krekker.
Telah diberitakan, Engeline dibunuh dan dikubur pada 16 Mei 1015. Jenazahnya ditemukan terkubur di halaman belakang tempat tinggalnya di Denpasar pada 10 Juni 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.