Dia hanya bermodal sebuah kacamata hitam yang biasa dibawa ke mana-mana.
"Saya sendiri persiapin kacamata hitam saja," tuturnya dalam wawancara usai pemutaran film Iseng di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2016) malam.
Namun, itupun ia pakai jika memang dirinya sempat melihat fenomena langka tersebut. Lagipula, menurut Donny, pada dasarnya matahari bukanlah sesuatu yang bisa dipandangi.
"Bukan 'kodratnya' matahari untuk dilihat he-he-he. Besok juga saya ada kerjaan jadi enggak bisa ke sana (Ancol atau Planetraium)," tuturnya.
Meski begitu, ia paham jika gerhana matahari cukup mengundang rasa penasaran orang-orang untuk melihatnya secara langsung. Dirinya pun ketika masih kecil pernah tertarik menyaksikan gerhana matahari.
"Memang itu fenomena jarang terjadi. Saya pernah lihat gerhana waktu SD, pakai kacamata plastik-plastikan itu. Waktu itu pas di sekolah, terus lihat suasana gelap jadi penasaran, terus saya keluar kelas," ucapnya.
Di Jakarta sendiri, tingkat ketertutupan matahari mencapai 88,74 persen. Fase gerhana di Jakarta, yakni pukul 06.19 WIB (bulan dan matahari mulai bersinggungan), pukul 07.21 WIB (gerhana matahari total) dan pukul 08.31 WIB (gerhana selesai).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.