"Malah jadi ga simpatik sama sopir2 taksi yg demonya sembarangan.. Nyusahin pengguna jalan lain.. Anarkis pula," tulis Gading melalui akun Twitter-nya @gadiiing pada Selasa (22/3/2016).
Aksi demo yang dilakukan oleh para sopir taksi konvesional tersebut, kata Gading, merupakan cermin bahwa perusahaan taksi tersebut tidak siap dengan kemajuan teknologi yang berkembang.Malah jadi ga simpatik sama sopir2 taksi yg demonya sembarangan.. Nyusahin pengguna jalan lain.. Anarkis pula!
— Gading Marten (@gadiiing) March 22, 2016
Menurut dia, perusahaan taksi konvensional tidak bisa mengadopsi teknologi.
"Ga siap dengan kemajuan tekhnologi.. Ga mau bersaing.. Ga mau diajak maju.. Malah anarkis!! Tutup skalian ijin taksi yg anarkis," tulisnya.
Karena aksi demo yang tidak kondusif itu, Gading meminta pemerintah untuk bersikap tegas menyelesaikan polemik angkutan berbasis aplikasi tersebut. Sebab, banyak kepentingan masyarakat terhambat karena demo yang bersifat anarkis.Ga siap dengan kemajuan tekhnologi.. Ga mau bersaing.. Ga mau diajak maju.. Malah anarkis!! Tutup skalian ijin taksi yg anarkis..
— Gading Marten (@gadiiing) March 22, 2016
"Pemerintah dan aparat harus lgs bertindak ini.. Amankan! Jng sampe smua org di jalanan ketakutan!!!" tulis dia.
"Bye taksi!!! ngeliat kelakuan sopirnya ngeriiiii gmana mau aman kalo begitu," tulisnya lagi.Pemerintah dan aparat harus lgs bertindak ini.. Amankan! Jng sampe smua org di jalanan ketakutan!!!
— Gading Marten (@gadiiing) March 22, 2016
Sebelumnya diberitakan, ribuan sopir taksi dan angkutan kota di Jakarta melakukan mogok massal untuk menuntut penghentian operasi transportasi umum berbasis aplikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.