JAKARTA, KOMPAS.com -- Koki cantik Farah Quinn bersyukur dilahirkan sebagai perempuan Indonesia.
Ia bisa bebas menjadi wanita modern, tetapi tetap kukuh memeluk adat Timur.
Di tengah kesibukan sebagai selebritas, ia tetap berupaya meluangkan waktu agar bisa menjadi ibu yang baik bagi putra semata wayangnya.
"Di dunia Barat, no boundaries dengan cowok. Di Indonesia, tugas wanita tidak bisa dilupakan. Harus jadi ibu. Menjaga keluarga, tetap dilakukan. Masih masak terus," kata Farah Quinn ditemui di sela acara bazar Kartini 2016 dengan tema "Perempuan dan Kuliner", di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.
Dibesarkan dalam keluarga yang menjunjung tinggi konsep kesetaraan, Farah tidak pernah menghadapi masalah terkait dengan kesetaraan jender.
Orangtua Farah pun tak menghalangi ketika ia memutuskan kuliah ke Amerika Serikat.
"Saya anak perempuan satu-satunya. Kakak cowok dan adik cowok. Enggak pernah dibedakan dengan saudara saya. Dianggap setara. Mereka mendukung saya maju dan berkembang," ujarnya.
Selain peduli terhadap isu terkait dengan perempuan, Farah juga sangat berhasrat terkait pemenuhan nilai gizi.
Nilai gizi menjadi isu yang penting karena yang membentuk cita rasa mulut anak dan kesehatan mereka adalah ibu.
"Salah satu kebanggaan saya sebagai perempuan Indonesia, orang bisa melihat banyak sekali yang bisa dilakukan wanita. Saya sibuk sekali, saya merintis karier sendiri. Juga sebagai single mother. Semua bisa dilakukan...," kata Farah. (WKM)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 April 2016, di halaman 16 dengan judul "Adat Timur".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.