JAKARTA, KOMPAS.com -- Sutradara Garin Nugroho berbangga menerima penghargaan di bidang seni dan sastra dari Pemerintah Perancis, Ordre des Arts et des Lettres.
Penghargaan yang diberikan Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corinne Breuze, pekan lalu, itu memberikan makna luas. Bukan sekadar untuk seorang Garin, melainkan demi menumbuhkan generasi baru sinema Indonesia lewat karya, festival, dan lokakarya.
"Paling bahagia kalau melihat pertumbuhan generasi baru yang beranak-pinak dengan beragam karakter secara cepat. Ini seperti melihat taman beragam bunga yang terus tumbuh," kata Garin.
Keindahan orang bertanam adalah apabila melihat bunga tumbuh subur dan berbunga terus-menerus. Garin mencontohkan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), festival film yang ia gelar pada 2006. JAFF saat ini sudah ditangani anak-anak muda dan masuk dalam 15 festival terpenting di Asia.
"Generasi baru sinema itu membanggakan. Banyak dari mereka mampu membuat karya jauh lebih bagus dari karyaku," imbuh sutradara film Guru Bangsa Tjokroaminoto dan Aach Aku Jatuh Cinta itu.
Lebih membahagiakan lagi saat Garin melihat generasi baru sinema itu tumbuh secara independen dan berjuang merebut pasar dengan karya.
"Terus berkarya dengan semangat indie. Being independent is cool he-he..," kata Garin. Wah, kayak bunyi kampanye? (IVV)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Mei 2016, di halaman 32 dengan judul "Bagi Generasi Sinema".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.