Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sineas Tanah Air Beri Selamat kepada "Prenjak"

Kompas.com - 20/05/2016, 11:56 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sejumlah sineas Tanah Air memberi selamat atas penghargaan yang diraih film Prenjak dalam Festival Film Cannes 2016.

Karya sutradara muda asal Yogyakarta, Wregas Bhanuteja, itu memperoleh penghargaan Leica Cine Discovery Prize.

"Congratulations! Prenjak was definitely my favorit @Wregas maju terus!" tulis artis peran Tara Basro dalam akun Twitter-nya, @TaraBasro, Jumat (20/5/2016).

Aktris Wulan Guritno juga ikut mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian karya anak bangsa di kancah internasional tersebut.

"Wow selamat. Ikutan bangga sekali. Prenjak by Wregas Bhatureja Film Pendek Terbaik Critic's Week Cannes!!! Pertama kalinya utk Indonesia," tulisnya dalam akun Instagram, @wulanguritno.

Dua sutradara muda Joko Anwar dan Mouly Surya pun ikut memberi pujian dan selamat untuk film pendek berdurasi 12 menit itu.

"Prenjak" @Wregas Film Pendek Terbaik Critic's Week Cannes memang memikat," tulis Joko dalam akun Twitternya, @jokoanwar.

"Congratulations @Wregas ! Proud!" tulis @moulysurya.

Diberitakan sebelumnya, film pendek berjudul Prenjak/In The Year of Monkey terpilih masuk program kompetisi film independen La Semaine de la Critique Festival Film Cannes 2016.

"Prendjak dibikin Februari lalu di Jogja. Cuma dua hari shooting dan seminggu editing. Kami upload ke website-nya dan sebulan kemudian dikabarin film ini masuk. Kebahagiaan buat kami bisa terpilih di situ," tutur Wregas dalam konferensi pers di auditorium Institut Francais Indonesia (IFI), Selasa (26/4/2016) sore.

"Itu impian saya sejak kuliah. Di usia 23 tahun saya diberi anugerah, saya bersyukur. Saya ndak pernah menduga di usia sekarang bisa berangkat ke Cannes," tambahnya.

Film pendek tersebut akan diputar di Indonesia pada Juni 2016 mendatang.

"Secara peraturan, kami harus world premiere di Cannes. Selesai 22 Mei di sana. Jadi kemungkinan awal Juni baru diputar di Indonesia," ucap Wregas.

Film tersebut berkisah tentang Diah, seorang wanita yang sedang membutuhkan uang dalam waktu cepat.

Dia kemudian menjual korek api seharga Rp 10.000 per batang ke teman kerjanya, Jarwo.

Sedikit mirip dengan kisah gadis penjual korek api, ketika menyalakan setiap batang korek itu maka Jarwo dapat melihat salah satu bagian tubuh Diah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau