JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran Sha Ine Febriyanti (40) mendukung upaya untuk melindungi anak dari bahaya rokok, melalui kampanye aksesi Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau Organisasi Kesehatan Dunia.
Ia mengatakan bahwa anak harus dijauhkan dari rokok, yang menurut ia merupakan "gerbang" menuju kecenderungan negatif, misalnya menyalahgunakan narkoba.
"Asapnya kan juga bahaya, tapi ironisnya banyak orang yang masih cuek saja, seperti saat menggendong anak sambil merokok," kata ibu tiga anak ini ketika ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016).
Dari mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, pemeran utama film Nay ini mengetahui bahwa tingkat kesadaran kalangan ekonomi menengah ke bawah masih rendah mengenai bahaya rokok pada anak.
"Makanya saya lebih mendukung campaign ke masyarakat kelas menengah ke bawah, terutama di daerah," ujarnya.
Ine mengatakan bahwa pemerintah harus menerapkan solusi menyeluruh untuk mengaksesi perjanjian internasional tentang pengendalian dampak tembakau.
"Di Jepang itu harga rokok mahalnya setengah mati, satu bungkus sekitar Rp 50 ribu, jadi orang Jepang terbangun kesadaran untuk mengirit konsumsi rokok mereka. Kalau di sini kan orang sehari bisa menghabiskan tiga bungkus rokok karena harganya murah," ujarnya lagi.
"Aku sangat setuju tidak ada rokok di Indonesia, tapi kita juga harus ingat bahwa rokok itu sumber devisa negara paling besar. Untuk urusan kesehatan mungkin sistemnya dulu yang harus dibenahi, dibangun sebuah kesadaran bahwa orang boleh merokok asal pada tempatnya," kata Ine, yang sejak 2012 aktif di Rumah Ilmu, komunitas pendidikan seni untuk anak. (Yashinta Difa/Maryati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.