Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Mizwar: Kreativitas yang Tidak Melanggar Syariat

Kompas.com - 24/06/2016, 13:48 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan bahwa untuk memproduksi sebuah film, pelakunya harus memiliki kemampuan kreativitas yang tinggi, terutama dalam membuat sebuah karya film religi.

Namun, aktor senior itu melanjutkan, untuk menghasilkan sebuah karya film, para sineas patut memerhatikan norma-norma yang ada.

"Jadi, dalam proses kreatif tadi, pertama adalah tujuannya memang kita ada nilai ibadah di dalamnya," ungkap Deddy menjawab pertanyaan peserta talkshow mengenai kebebasan berekspresi para seniman dalam membuat sebuah karya yang sering menabrak aturan atau norma beragama di Masjid Salman ITB, Bandung, Kamis (23/6/2016).

"Kemudian kreativitas tadi, bagaimana mengemas nilai Islam tadi dalam bentuk kreativitas yang tidak melanggar syariat Islam," tambahnya.

Menurut Deddy, membuat sebuah karya seni yang Islami justru memiliki tantangan tersendiri dalam proses kreativitasnya. Para pembuat film dituntut mempunyai ide lebih, misalkan dalam sebuah adegan percintaan.

Deddy mengatakan, untuk menimbulkan rasa kasih sayang mendalam antar-sesama pemain tak harus beradegan yang mengumbar syahwat. Namun, bisa dengan cara lain, seperti dialog yang menyentuh dan dalam.

"Azam sama Aya dalam Para Pencari Tuhan, karena bukan mahrom, tidak ada adegan pelukan sama sekali, walaupun adegannya adegan percintaan. Karena itulah tingkat kesulitannya bertambah dan kreativitasnya harus lebih daripada film yang lain," jelasnya.

Dalam adegan itu, sambung Deddy, kreativitas tinggi dibutuhkan ketika Azam mengungkapkan rasa cintanya kepada Aya.

"Makanya, timbul sebuah dialog yang fenomenal di dunia maya saat itu. Dalam dialog itu Azam mengatakan, 'Seandainya syariat membolehkan, aku ingin berwudhu dengan air matamu'," tutur Deddy mengungkapkan dialog dalam adegan tersebut.

Deddy juga menuturkan bahwa membuat film bagi dirinya adalah sebagai ungkapan syukur dan ibadah. Selain itu, ia pun ingin setiap karya yang dibuatnya memiliki nilai manfaat bagi masyarakat banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com