Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandhy Sondoro Masih Bingung dengan Sistem Ganjil-Genap

Kompas.com - 27/07/2016, 15:02 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vokalis dan pencipta lagu Sandhy Sondoro mengaku bingung dengan kebijakan ganjil-genap sebagai upaya pembatasan jumlah kendaraan bermotor yang beredar di Jakarta.

"Asli gue bingung. Gue bingung lihat nomor. Kayaknya enggak selektif. Muter-muter aja ini, jam segini beda, hari ini beda," kata Shandy saat dijumpai dalam sebuah acara di Gedung Menara Prima, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2016).

Meskipun demikian, pelantun "Malam Biru" tersebut tidak berminat untuk menambah kendaraannya dengan pelat nomor berbeda dari yang dimilikinya saat ini.

"Ah ngapain tambah mobil, ribet, cuma satu, mendingan duit ditabung buat jalan-jalan keliling dunia, tapi bukan untuk shooping, belajar kultur. Ditabung juga buat masa depan anak," kata dia.

Sistem ganjil-genap merupakan pengganti kebijakan three in one yang sebelumnya telah dihapus karena dianggap tidak efektif dalam mengurai kemacetan di Ibu Kota. Sistem ini merupakan sistem transisi sampai Electronic Road Pricing (ERP) siap untuk diterapkan.

Secara teknis, pembatasan kendaraan dengan sistem pelat ganjil-genap akan dilakukan dengan hanya membolehkan kendaraan dengan pelat genap melintas pada tanggal genap.

Sebaliknya, kendaraan dengan pelat ganjil hanya diperbolehkan melintas pada tanggal ganjil.

Kebijakan ini akan diberlakukan di Jalan Medan Merdeka Barat, MH Thamrin, Sudirman, dan sebagian Jalan Gatot Subroto pada pukul 07.00-10.00 dan 16.00-20.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau