BJ Habibie: Film dan Pesawat

JAKARTA, KOMPAS.com -- Nama Bacharuddin Jusuf Habibie (80)-yang biasa disapa Rudy-kembali mencuat belakangan ini berkat film Rudy Habibie.

Film ini mengisahkan kerja kerasnya mewujudkan harapan sang bunda, RA Tuti Marini Puspowardojo, yang membiayai studinya di Jerman agar kelak dapat mendirikan industri pesawat terbang.

Industri itu akhirnya didirikan pada 11 Agustus 2012, ketika usia BJ Habibie 76 tahun.

Untuk promo film baru itu, BJ Habibie mengikuti roadshow nonton bareng ke tujuh kota besar dari Medan hingga Makassar.

Itu digelar sejak film tersebut tayang perdana 25 Juni, bertepatan dengan usianya ke-80 tahun.

Dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-21 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/7/2013), BJ Habibie ditemui Menristek dan Dikti Muhammad Nasir.

Terkait film yang telah ditonton 1,63 juta orang itu, Habibie mengaku tak mengeluarkan sesen pun, bahkan ia mendapat dana dari film itu.

"Sekarang mereka minta dibuatkan (film) yang ketiga dan keempat. Saya bilang oke, saya dapat dana lagi untuk membuat pesawat terbang. Ini halal," ucapnya.

Melalui perusahaan PT Regio Aviasi Industri, BJ Habibie bersama anaknya, Ilham Akbar, akan meluncurkan pesawat R80 rancangannya beberapa tahun mendatang.

Proyek ini memerlukan dana 1 miliar dollar AS.

Pesawat ini kelanjutan N250 buatan IPTN/PTDI yang berhasil terbang perdana 10 Agustus 1995.

Namun, produksinya terhenti akibat krisis ekonomi 1998.

"Ini perjalanan panjang dan saya belum berhenti karena dedikasi. Kita harus konsisten teruskan perjuangan membangun industri dirgantara. Saya minta perhatian juga kepada Bapak Menteri (Muhammad Nasir). Teruskan apa yang sudah ada, dan amankan," ajak Habibie. (YUN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Juli 2016, di halaman 32 dengan judul "Film dan Pesawat".