Ulos di Pundak Titi DJ

KOMPAS - Titi DJ, penyanyi berdarah Batak-Manado ini teringat dengan tradisi pemberian ulos yang ada di keluarga besar mendiang ibunya. Titi mewarisi darah batak dari opung atau kakek dari pihak ibu.

”Di setiap pernikahan dalam keluarga besar Mami dulu selalu ada tradisi kasih-kasih ulos. Termasuk dulu pas aku menikah, meski darah bataknya cuma seperempat, tetap dikasih ulos sama tulang (paman) dan tante-tante,” kata Titi yang mewarisi darah Tionghoa dari ayahnya.

Saat duduk di pelaminan, ulos-ulos itu akan disampirkan di pundak pengantin. Tidak jarang, ulos-ulos itu merupakan ulos-ulos lama yang diwariskan turun-temurun sejak beberapa generasi sebelumnya.

”Rasanya berat dan panas karena bisa ada 10 ulos menumpuk di pundak. Tapi senang bisa mengalami tradisi itu,” kata Titi, yang baru meluncurkan produk rambut palsunya, Titi DJ Premium Wig Series by Nunkot Hair.

Titi gemar pakai wig untuk melengkapi penampilannya di panggung. Ia juga senang mengecat rambut, tetapi sering berakhir dengan rambut rontok karena rambut harus lebih dulu di-bleaching. Ia pun terkejut, produk wig impor yang disukainya ternyata buatan Indonesia.

”Saya cari info di mana bikinnya dan apa bisa pesan wig sesuai dengan keinginan saya, malah ditawari kerja sama,” kata Titi yang selama ini sudah tertarik berbisnis. (EKI)

--------

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Agustus 2016, di halaman 16 dengan judul "Ulos di Pundak".