JAKARTA, KOMPAS.com -- Banyak orang menganggap konser musik orkestra identik dengan lagu-lagu seriosa yang dibawakan secara kaku oleh seorang pria perlente bersuara berat nan menggelegar atau seorang wanita bergaun mewah dengan olah vokal melengking tinggi.
Namun, salah kaprah macam itu bisa segera berubah, apalagi setelah menonton langsung pergelaran konser "Simfoni untuk Bangsa 2016" yang dipimpin konduktor muda berkaliber dunia, Avip Priatna, Sabtu (27/8) malam.
Avip yang telah lama berkiprah dan berprestasi di kancah musik orkestra dalam dan luar negeri itu tampak tak ragu-ragu menghadirkan kejutan bagi para penonton yang datang ke gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada malam Minggu.
Sebuah kejutan berbentuk paduan ciamik antara musik orkestra, paduan suara, dan musik dangdut.
Bagi sebagian kalangan, termasuk juga diakui Avip sendiri, perpaduan seperti itu terbilang "tak lazim".
Namun, lantaran digarap dengan serius, persembahan Avip tadi justru mengundang tepuk tangan membahana para pengunjung konser.
Setidaknya ada dua lagu dangdut dibawakan Avip bersama Jakarta Concert Orchestra (JCO). Kedua lagu itu antara lain "Begadang" dan "Andeca Andeci".
Lagu pertama dikenal sebagai karya monumental sang "Raja Dangdut" Rhoma Irama yang juga menjadi lagu tema (theme song) film berjudul sama, Begadang (1978), karya sutradara Maman Firmansyah.
Sementara itu, lagu dangdut kedua yang dibawakan berjudul "Andeca Andeci" dikenal sebelumnya sebagai lagu tema film komedi Mana Tahan (1979) yang disutradarai Nawi Ismail dengan bintang utama kelompok lawak Warung Kopi Dono, Kasino, dan Indro (Warkop DKI).
Perlu keberanian
Seusai pertunjukan, Avip menyatakan perlu banyak keberanian untuk bisa "bereksperimen" memadukan lagu bergenre dangdut dan musik orkestra seperti itu.
"Ya, memang baru pertama ini saya memasukkan lagu dangdut. Dalam konser-konser sebelumnya paling sebatas membawakan lagu-lagu daerah Nusantara," ujar Avip tersenyum lebar usai konser.
Saat membawakan lagu "Begadang" tadi, penyanyi tenor Renno Krisna dan kelompok paduan suara Batavia Madrigal Singers tampil prima dan memukau.
Ditambah dengan koreografi ala kabaret serta aksesori kostum yang mendukung macam kain sarung, topi, dan tas panggul, mereka tampil dengan sangat meyakinkan sesuai tema lagu yang dibawakan.
Olah vokal dan cengkok dangdut Renno ditambah alat musik gendang khas dangdut memang sengaja ditonjolkan Avip agar ciri khas aliran musik kalangan rakyat kebanyakan itu tetap terasa orisinal.
"Penyanyi-penyanyi kami memang serba bisa. Main (musik) klasik, ya, ayo. Pop boleh. Dangdut pun juga enggak masalah. Kepada arranger saya minta agar membuat aransemen yang otentik dan mendekati lagu asli," tambah Avip.