JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pendiri Gerakan Nasional Anti Narkotik (Granat), Henry Yosodiningrat, mempertanyakan asal-usul sabu yang ditemukan pada Gatot Brajamusti saat penangkapan di Mataram, NTB, Minggu (28/8/2016) lalu.
Henry menilai ada yang ganjil jika merujuk pada pengakuan Gatot kepada polisi bahwa sabu itu ia bawa dari Jakarta.
Sebab, bagaimana cara Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) itu bisa melewati pemeriksaan pihak bandara dengan mulus.
"Kok bisa lolos bawa sabu dari Jakarta? Kan ada x-ray dan sebagainya," kata Henry saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (14/9/2016).
Anggota DPR RI tersebut berpendapat, ada kemungkinan-kemungkinan lain terkait keberadaan sabu pada diri Gatot di Mataram.
Salah satunya, sabu tersebut bisa saja diperoleh Gatot di Mataram, bukan di Jakarta.
Namun, hal itu masih sebatas asumsinya bila melihat fakta yang ada. Oleh karena itu, Henry berharap polisi bisa lebih jeli lagi menyelidiki kasus ini.
"Semua kemungkinan ada. Jadi jangan percaya pernyataan dia kepada penyidik bahwa itu dibawa dari Jakarta. Jangan percaya gitu aja," ucap pria yang pernah melaporkan Gatot ke BNN dan Polri lima tahun lalu itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.