JAKARTA, KOMPAS.com - Produser film Salawaku, Ray Zulham, bercerita filmnya tersebut sempat berada di antara dua pilihan soal penayangan.
Di satu sisi pihaknya sudah mendapat jadwal tayang di bioskop Tanah Air pada Oktober ini, Di sisi lain ada tawaran menggiurkan dari Tokyo International Film Festival (TIFF) 2016.
"Kami sudah dapat tanggal di bulan Oktober. Tapi last minute, dapat panggilan dari TIFF," kata Ray dalam jumpa pers Salawaku di Ivy Restaurant, kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2016).
"Akhirnya kami dikasih pilihan, mau tayang sebagai world premiere di TIFF atau biasa aja," tambahnya.
Maka, setelah berembuk dan menimbang-nimbang, pihaknya memutuskan melepaskan jadwal tayang perdana di Indonesia dan memilih rilis perdana di TIFF 2016.
Salawaku juga mendapatkan kesempatan berkompetisi di kategori Asian Future.
"Akhirnya karena kami ingin membanggakan Indonesia jadi kami pilih sebagai world premiere di TIFF. Tapi kami juga sudah pastikan akan tayang di bioskop Indonesia pada Januari 2017," ucap Ray.
Salawaku berkisah tentang bocah lelaki asal Pulau Seram bernama Salawaku (Elko Kastanya) yang mencuri sampan dan berlayar kabur untuk mencari kakaknya.
Ia bertemu dengan Saras (Karina Salim) di sebuah perahu yang hanyut terbawa arus pasang.
Pertemuan mereka menjadi awal dari petualangan mengelilingi Pulau Seram.
Kendati belum tayang, Salawaku telah mendapatkan delapan nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2016 dan meraih Piala Dewantara Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016 sebagai pemenang Film Cerita Panjang Bioskop.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.