DeadSquad: Jepang Lebih Dahulu

JAKARTA, KOMPAS.com -- Publik Jepang bakal lebih beruntung mendapat album anyar DeadSquad yang berjudul Tyranation.

Akhir Oktober lalu, band beraliran death metal asal Jakarta itu menggelar lima pentas di tiga kota di Jepang. Mereka membawa serta album barunya.

"Kami bawa sekitar 100 keping CD dan 100 kaus tur khusus Jepang," kata gitaris Stevie Item sebelum mereka main di Synchronize Fest di Jakarta, akhir Oktober lalu.

Publik Jepang memang jadi acuan banyak band metal dunia. Namun, menurut Stevie, pasar metal terbesar Asia ada di Indonesia.

"Di kota-kota kabupaten, selalu ada orang yang pakai baju band metal yang tulisannya seperti akar itu, ha-ha-ha," timpal Daniel Mardhany, vokalis.

Sebelum tur ke Jepang, band yang dibentuk tahun 2006 itu melakukan pemanasan dengan menggelar tur di banyak kota di Jawa.

Jadwal tur Jawa bertajuk "Hellnoise" itu sangat ketat. Hampir setiap malam mereka pentas di panggung besar dengan ribuan penonton.

Mereka terkaget-kaget dengan respons Pasukan Mati, sebutan untuk kelompok penggemar, di kota-kota kabupaten itu.

"Show-nya enggak ada yang gratis, dan bukan di akhir pekan, tapi tetap seru," ujar Stevie.

Mereka terkesan dengan sambutan di Pemalang dan Pekalongan, Jawa Tengah. (HEI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 November 2016, di halaman 32 dengan judul "Jepang Lebih Dahulu".