Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melanie Subono: Jangan Keblinger

Kompas.com - 25/11/2016, 19:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Melanie Subono (40) ternyata bisa menghentikan sementara jalannya sebuah diskusi yang baru menampilkan presentasi dua dari empat pembicara. Diskusi itu bertema "Mewaspadai Ancaman atas Demokrasi dan Keadilan Rakyat" yang digelar Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Rabu (23/11) malam, di Jakarta.

Dengan terpaksa, dua pembicara diskusi, yaitu pengamat politik Ikrar Nusa Bakti dan aktivis HAM Usman Hamid, menyingkir sesaat. Bersama peserta diskusi, mereka mendengarkan beberapa lagu bernuansa kritik terhadap situasi kedegilan negeri ini yang dilantukan Melanie bersama dua gitaris.

"Orang mendadak pinter, tetapi berperilaku keblinger (sesat). Kita melupakan perilaku keblinger itu sesungguhnya dilakukan di rumah kita sendiri, Indonesia," kata Melanie yang kemudian melantunkan lagu berdasarkan puisi aktivis demokrasi Wiji Tukul.

Melanie pun menuturkan, selain kekayaan alam, Indonesia juga mempunyai kekayaan lagu nasional. Herannya, orang-orang kini lebih suka lagu Korea dan malahan dengan gayanya ingin menjadi orang Korea. Seusai menyanyikan lagu "Tanah Air", perempuan itu menuturkan kegundahannya. "Yang mau menjadi pemimpin sepertinya punya tujuan dan agenda sendiri, tersembunyi pula."

Melanie menutup penampilannya dengan lagu lagi. "Apakah pemimpin harus kaya? Apakah pemimpin harus punya mobil mewah? Dan, apakah pemimpin harus korupsi? Nyalakan tanda bahaya bagi rakyat jelata." (OSA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 November 2016, di halaman 32 dengan judul "Jangan Keblinger".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau