JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah pernah terbayangkan jika teman Anda tiba-tiba hilang dan hingga kini belum diketahui keberadaannya?
Itulah yang terjadi pada Wiji Thukul, aktivis hak asasi manusia sekaligus penyair. Karena puisi-puisi Thukul menyinggung pemerintahan saat itu, ia dikejar-kejar. Ia lari dari satu persembunyian ke persembunyian lain.
Hingga sejak Mei 1998, ia hilang tak ada kabar. Dan hingga sekarang ini, kasus Thukul belum terungkap.
Itulah mengapa film Istirahat Kata-kata ini dibuat. Agar para generasi muda, tak lupa akan sejarah, merasakan perjuangan Thukul, sekaligus mendorong pihak berwajib untuk menyelesaikan kasus ini.
"Demokrasi dan kemerdekaan yang kita rasakan sekarang ini enggak datang tiba-tiba, melainkan penuh pengorbanan, penuh kehilangan," kata Yosep Anggi Noen, sang sutradara.
Film ini dibintangi oleh Gunawan Muryanto sebagai Wiji Thukul dan Marrisa Anita sebagai Sipon, istri Wiji Thukul. Menurut Marissa Anita, film ini wajib ditonton oleh generasi muda saat ini.
"Saat itu (1998) mungkin teman-teman ada yang masih umur satu-dua tahun, atau malah belum lahir. Nah, kisah Wiji Thukul di film ini bisa menjadi jendela masuk untuk kita melihat apa yang terjadi di Indonesia tahun 1998. Ia (Thukul) adalah aktivis dan ia tidak sendiri. Indonesia, seperti yang kita tahu, punya periode yang sejarahnya ditulis dengan versi tertentu. Dengan film ini, sejarah yang bolong-bolong itu jadi terisi," katanya.
Film ini diklaim sebagai cara asyik untuk belajar sejarah negara kita sendiri. Coba Anda bayangkan jika menjadi keluarga orang yang hilang. Kasus yang menurut Anda besar itu justru tidak dipelajari dalam materi pelajaran sejarah di sekolah.
Dengan film "Istirahatlah Kata-kata" ini, penonton dari kalangan generasi muda diharapkan terpicu melakukan gerakan positif untuk membela hak asasi manusia.
"Karena itulah film ini dibuat. Agar kami bisa membaca sejarah kami sendiri," kata Anggi lagi.
Anggi lantas mengungkap jalan cerita film ini.
"Film ini tentang kehilangan. Tentang menjaga orang yang kita cintai. Tentang kesepian saat berada jauh dari orang-orang. Dalam konteks yang lebih luas ini cara kita mengenal sejarah. Kemerdekaan dan demokrasi nggak akan datang tiba-tiba. Penuh pengorbanan, penuh kehilangan," tutur Anggi.
Istirahatlah Kata-kata akan tayang di bioskop mulai 19 Januari 2017. Sebelumnya, film ini sudah diputar di Locarno Intenational Film Festival ke-69 di Swiss, dan Busan International Film Festival ke-21.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.