JAKARTA, KOMPAS.com -- Olga Lydia ingin sekali belajar memasak menu yang menjadi favorit keluarga setiap kali Imlek tiba.
Menu yang dia lupa namanya itu berupa tim dari berbagai bahan makanan, seperti daging, ikan, telur, dan sayuran.
"Jadi, daging, ikan, sayur, telur, dan lain-lain disusun, lalu ditim barengan. Sari dan aromanya enak sekali. Sayangnya, yang bisa masak cuma sepupu saya. Jadi, kalau dia lagi enggak bisa masak, ya, enggak ada menu itu," ungkap Olga seusai menjadi pembawa acara pada acara Tiga Negeri: Peranakan Fashion & Collection of Edward Hutabarat, Didi Budiardjo, and Adrian Gan, pekan lalu.
Setiap Imlek, keluarga besar Olga punya tradisi makan malam. Ia bersyukur sejak 2000 tradisi itu bertambah dengan bagi-bagi angpau dan tradisi khas Imlek lainnya.
"Hadiah Imlek paling besar untuk kami adalah saat Gus Dur mengeluarkan keppres yang mencabut inpres yang membatasi orang Tionghoa, termasuk merayakan Imlek," kata Olga.
Sebelum ada keppres itu, keluarganya hanya sekadar makan malam demi mengikuti aturan saat itu.
"Yang sangat saya sayangkan, kebiasaan bagi-bagi angpau ikut hilang. Baru setelah perayaan Imlek bebas, tradisi itu kembali ada di keluarga. Sayangnya, saya sudah enggak dapat karena katanya sudah kegedean," katanya sambil tertawa. (EKI)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Januari 2017, di halaman 16 dengan judul "Hadiah Paling Besar".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.