Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan HUT Ke-40, Teater Koma Gelar Pementasan "Opera Ikan Asin"

Kompas.com - 23/02/2017, 17:21 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teater Koma akan menggelar pementasan berjudul Opera Ikan Asin yang akan digelar di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, pada 2 hingga 5 Maret 2017.

Pementasan itu digelar untuk merayakan 40 tahun Teater Koma berdiri. Cerita Opera Ikan Asin merupakan produksi 147 Teater Koma.

Ceritanya disadur dari lakon karya Bertolt Brecht dengan komposisi musik dari Kurt Weill yang kemudian diadaptasi oleh sutradara Nano Riantiarno.

Latar peristiwa yang sesungguhnya adalah abad ke-19 di London, digeser pada abad ke-20 di Batavia, tepatnya di zaman Hindia Belanda.

Nano mengatakan, pementasan kali ini akan berbeda dari pementasan yang pernah digelar pada 1983 dan 1999.

Perbedaannya terletak pada regenerasi pemain dan unsur musik yang diramu oleh Fero Aldiansya Stefanus.

"Pemain berbeda, ada regenerasi. Hanya ada lima pemain yang pernah main di dua pementasan sebelumnya. Dari segi musik juga berbeda," ujar Nano saat jumpa pers di Balai Latihan Kesenian Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Barat, Kamis (23/2/2017).

Nano mengatakan bahwa pementasan itu akan berlangsung selama 2 jam 50 menit.

Menurut Nano, era yang menjadi latar cerita lakon itu akan mengambarkan ketidakjelasan dalam hal hukum. Yakni, penjahat dipandang sebagai seorang pahlawan oleh masyarakat.

Opera Ikan Asin bercerita tentang Si Raja Bandit Batavia yang bernama Mekhit alias Mat Piso. Ia menikahi Poli Picum tanpa seizin ayah Picum yang merupakan juragan pengemis di Batavia.

Picum mengancam Kartamarma, asisten kepala polisi Batavia yang juga sahabat Mekhit. Picum mengatakan, para pengemisnya akan mengacaukan upacara pengobatan gubernur jenderal yang baru. Akibatnya Mekhit ditangkap. Ia akan digantung tepat saat upacara penobatan.

"Jadi sebuah kota dikuasai oleh bandit-bandit. Ketika Mekhit akan digantung, ada utusan dari Istana.

Dia dibebaskan. Padahal dia bandit. Hukum benar-benar tidak berlaku. Hukum dikuasai oleh para bandit," ujar dia.

Sederet pemain yang terlibat dalam pementasan itu adalah Budi Ros, Cornelia Agatha, Sari Madjid Prianggoro, Alex Fatahillah, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, dan beberapa pemain lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com